Tuesday 27 October 2009

makalah teknologi beton(Ngabdurrochman)

MAKALAH

TEKNOLOGO BETON RINGAN
Makalah ini bibuat untukmelengkapi tugas mata kuliah Teknologi Beton
Dosen pengampu : Abriyani sulistyawan, Ir., MT

















Disusun oleh :
Nama : NGABDURROCHMAN
Nim : 7007089


PRODI TEKNIK SIPIL FEKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2009
PENDAHULUAN

Sejak peradaban membangun dimulai, manusia mencari sejenis semen untuk mengikat batu-batuan menjadi massa yang terbentuk dan utuh. Belum diketahui siapa yang berusaha membuat beton untuk pertama kalinya. Namun yang jelas, baik semen maupun beton, sebagaiman pula umumnya banyak bahan bangunan yang lain, bukan lah penemuan yang secara tiba-tiba muncul begitu saja, tapi berkembang secara berangsur dari berbagai upaya trial and error selama beberapa abad.
Dalam millenium yang ketiga ini manusia tidak pernah jauh dari bangunan yang terbuat dari beton. Beton merupakan materi bangunan yang paling banyak digunakan di bumi ini. Dengan beton dibangun bendungan, pipa saluran, fondasi dan basement, bangunan gedung pencakar langit, maupun jalan raya.
Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus yang berarti tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu. Dalam bahasa Jepang digunakan kata kotau-zai, yang arti harfiahnya material-material seperti tulang ; mungkin karena agregat mirip tulang-tulang hewan.
Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan lainnya Autoclaved Concrete, Cellular Concrete, Porous Concrete, di Inggris disebut Aircrete and Thermalite. Beton adalah material komposit yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian sama sekali tentang beton teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini sering menghasilkan persoalan pada produk, antara lain reputasi jelek dari beton sebagai materi bangunan





PEMBAHASAN
A. Pengertian Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan dapat dibuat dengan berbagai cara, antara lain dengan: menggunakan agregat ringan (fly ash, batu apung, expanded polystyrene – EPS, dll), campuran antara semen; silika; pozollan; dll (dikenal dengan nama aerated concrete) atau semen dengan cairan kimia penghasil gelembung udara (dikenal dengan nama foamed concrete atau cellular concrete).
Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3. Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila digunakan pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara signifikan mengurangi berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi.
Beton ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Beton ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman di tahun 1943. Hasilnya, beton ringan aerasi ini dianggap sempurna, termasuk material bangunan yang ramah lingkungan, karena dibuat dari sumber daya alam yang berlimpah. Sifatnya kuat, tahan lama, mudah dibentuk, efisien, dan berdaya guna tinggi. Di Indonesia sendiri beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya PT Hebel Indonesia di Karawang Timur, Jawa Barat.
B. Pembutan Beton Ringan
Pembuatan beton ringan ini pada prinsipnya membuat rongga udara di dalam beton. Ada tiga macam cara membuat beton aerasi, yaitu :
• Yang paling sederhana yaitu dengan memberikan agregat/campuran isian beton ringan. Agregat itu bisa berupa batu apung, stereofoam, batu alwa, atau abu terbang yang dijadikan batu.
• Menghilangkan agregat halus (agregat halusnya disaring, contohnya debu/abu terbangnya dibersihkan).
• Meniupkan atau mengisi udara di dalam beton. Cara ketiga ini terbagi lagi menjadi secara mekanis dan secara kimiawi.
Proses pembuatan beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete secara kimiawi kini lebih sering digunakan. Sebelum beton diproses secara aerasi dan dikeringkan secara autoclave, dibuat dulu adonan beton ringan ini. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan dicampur alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan. Kenapa tidak dijemur saja? Kalau adonan ini dijemur di bawah terik matahari hasilnya kurang maksimal karena tidak bisa stabil dan merata hasil kekeringannya.
Rongga Udara Dari Reaksi Kimia
Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan dicampur alumunium pasta ini terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Nah, rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.
Meskipun hidrogennya hilang, tekstur beton tetap padat tetapi lembut. Sehingga mudah dibentuk balok, atau palang sesuai kebutuhan. Untuk membentuknya adonan cukup dipotong dengan kawat sesuai ukuran yang diinginkan. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam autoclave chamber selama 12 jam. Selama proses pengerasan ini berlangsung, saat temperatur mencapai 190 derajat celsius, dan tekanannya mencapai 12 bar atau 174 psi, pasir kwarsa bereaksi dengan kalsium hidroksida menjadi kalsium hidrat silika. Pada proses ini menentukan kekuatan atau kekerasan beton aerasi.
Setelah keluar dari autoclave chamber, beton ringan aerasi ini sudah siap digunakan sebagai konstruksi bangunan. Jika ditimbang beton ringan aerasi yang sudah jadi ini 80 persen bobotnya adalah udara. Meskipun berupa rongga udara, beton ringan aerasi dapat menahan beban hingga 1200 psi.
Satu Adonan Bisa Apa Saja
Dengan kehadiran AAC menciptakan sistem membangun yang menyeluruh dan lengkap. Singkatnya sebuah gedung atau rumah dari pondasi hingga ke atap cukup satu material saja yaitu beton AAC. Hal ini tak lepas dari keserbabisaan material ini yang mudah dibentuk.
Produk AAC bisa berupa batu bata beton, panel dinding, lintel (balok beton), panel lantai, atap, serta kusen atau ambang pintu dan jendela. Beberapa produk ada yang diperkuat lagi dengan ditanamkan besi beton di dalamnya. Salah satu contoh untuk panel dinding atau panel lantai.
Dengan memanfaatkan semua produk AAC ini dapat membuat struktur bangunan sekaligus. AAC mempermudah proses konstruksi, membangun rumah atau gedung seperti bermain LEGO (permainan menyusun balok kubus) saja.
Ukuran beton ringan aerasi ini sangat akurat, sehingga meminimalkan sisa-sisa bahan bangunan yang tak terpakai. Misalnya untuk membentuk dinding rumah, pada sudut dinding ini sisi-sisi batu bata beton bisa saling mengisi mengikuti pola geometri tertentu, tak perlu memotong atau tiang cor untuk pengikat dinding. Untuk pemasangan panel dinding atau panel atap ada plat besi yang dirancang untuk mengikatnya dengan paku.
Beton AAC tak sekuat beton konvensional. Perbandingannya hanya 1/6 dari kekuatan beton konvensional, sehingga perlu perlakuan khusus untuk digantungi benda yang cukup berat misalnya wastafel, lemari atau blok kitchen set. Dengan menggunakan paku jenis tertentu benda-benda yang cukup berat tadi tetap dapat kokoh tergantung. Beton AAC dijamin tidak ambrol.




C.Keunggulan Dan Kelemahan Beton Ringan
a. Keunggulan
Beton ringan ini memiliki banyak keunggulan dan kelebihan dibanding bahan bangunan yang lain,antara lain :
1. Balok AAC mudah dibentuk. Dengan cepat dan akurat dipotong atau dibentuk untuk memenuhi tuntutan dekorasi gedung. Alatnya cukup menggunakan alat pertukangan kayu.
2. Karena ukurannya yang akurat tetapi mudah dibentuk, meminimalkan sisa-sisa bahan bangunan yang tak terpakai.
3. AAC mempermudah proses konstruksi. Untuk membangun sebuah gedung dapat diminimalisir produk yang akan digunakan. Misalnya tidak perlu batu atau kerikil untuk mengisi lantai beton.
4. Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi. Apalagi pabrik AAC dibangun sedekat mungkin dengan konsumennya.
5. Karena ringan, tukang bangunan tidak cepat lelah. Cepat dalam pengerjaan.
6. Semennya khusus cukup 3 mm saja.
7. mengurangi biaya struktur besi sloff atau penguat.
8. mengurangi biaya penguat atau pondasi
9. waktu pembangunan lebih pendek.
10. tukang yang mengerjakan lebih sedikit
11. sehingga secara keseluruhan bisa lebih murah dan efisien
12. Tahan panas dan api, karena berat jenisnya rendah.
13. Kedap suara
14. Tahan lama kurang lebih sama tahan lamanya dengan beton konvensional
15. Kuat tetapi ringan, karena tidak sekuat beton. Perlu perlakuan khusus. dibebani AC menggunakan fisher FTP, Wastafel fisher plug FX6/8, panel dinding fisher sistem injeksi.
16. Anti jamur
17. Tahan gempa
18. Anti serangga
19. Biaya perawatan yang sedikit, bangunan tak terlalu banyak mengalami perubahan atau renovasi hingga 20 tahun.
20. Nyaman
21. Aman, karena tidak mengalami rapuh, bengkok, berkarat, korosi.
Perawatan:
1. 70% AAC berpori tetapi masing-masing pori independen sehingga tidak menyerap air
2. Tetap harus diplester
b. Kelemahan
Kelemahan beton ringan adalah nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan penggunaan untuk perkuatan (struktural).
D. Aplikasi Beton Ringan Sebagai Pengganti Batu Bata Untuk Diding
membangun hunian tak lagi mutlak mengandalkan bata merah. Beton pun bisa dijadikan pilihan. Beton tergolong istimewa karena ringan.
Selain bahan, pengeringan beton ringan dan bata merah berbeda. Beton ringan dikeringkan dengan sistem autoclave. Karena itu, beton atau bata ringan tersebut akrab juga disebut autoclaved aerated concrete (AAC). Sementara, bata merah membutuhkan pembakaran.
Hal lain yang membedakan adalah industri pembuatnya. Bata merah dapat dikerjakan industri kecil, sedangkan beton ringan dikerjakan industri besar. ”Itu juga membuat harga kedua bahan ini berbeda jauh,” jelas pria 53 tahun tersebut.
Beton ringan mempunyai beragam keunggulan. Salah satunya, tahan api. Sebab, bahan dasar dan proses produksinya dibuat tidak padat, tapi tahan terhadap tekanan gaya. Itu semua dihasilkan berkat teknologi pembuatannya yang relatif lebih tinggi daripada teknologi beton biasa.
Bahan yang tidak padat membuat beton ringan mampu menyerap panas dan hemat listrik. Bahkan, beton tersebut memiliki ketahanan terhadap panas dari luar bangunan. Akibatnya, temperatur di dalam bangunan menjadi lebih rendah. Temperatur yang rendah itu berdampak pendinginan ruang tidak memerlukan energi listrik yang besar. Terutama untuk pemakaian AC. ”Beton ringan juga mampu meredam suara karena memiliki rongga halus di dalam bahan,” imbuh pria yang pernah menetap di Prancis tersebut.
Kelebihan lain beton ringan adalah pengerjaan yang cepat. Itu disebabkan ukuran yang cukup besar. Beton ringan milik Hebel, misalnya, berukuran 60 x 20 x 10 cm. Nah, ukuran bata merah 25 x 12 x 5 cm. Kalau pemasangan bata 6-8 meter persegi per hari, beton ringan bisa 12-15 meter persegi dalam sehari. Jika kebutuhan beton ringan per satu meter persegi delapan buah, batu bata 33 buah.
”Beton ringan juga mudah dibentuk sesuai dengan kondisi di lapangan, karena mudah dipotong,” ujar Hendra Selamat, marketing PT Sinar Buana Perkasa, distributor bata Hebel. Tampilan beton ringan juga lebih rapi dan bersih. Ukurannya pun banyak, mulai yang standar 60 x 20 x 10 hingga jumbo 60 x 40 x 10.
Ada juga beton ringan untuk lantai maupun tangga. ”Pemakaian semen juga tidak perlu banyak. Cukup dioleskan tiga mili, antarbeton sudah melekat kuat,” tambah Hendra. Namun, semen yang digunakan khusus. Yaitu, semen instan (mortar), bukan semen yang dicampur pasir dan air.
Namun, tidak semua desain bangunan sesuai dengan pemakaian beton ringan. Bahan itu sesuai jika digunakan pada bangunan yang menggunakan bidang lebar dan menghendaki kerapian tinggi. Pada bangunan khusus dan menghendaki detail khusus, bahan yang natural lebih berperan daripada beton ringan. Warna beton yang pucat membuat dinding dengan bahan beton ringan kurang menarik.









PENUTUP
Dengan majunya teknologi sekarang ini tentunya berimbas pula pada dunia kontruksi, dengan sedikit putar otak dan experiment kini telah ditemukan beton ringan sebagai alternative bahan bangunan yang efesien.
Dengan segala keunggulan dan kelemahanya kini beton ringan telah menjadi pilihan para pelaku kontruksi untuk melaksakan proyek-proyek yang mereka tangani.
Beton ringan dapadi aplikasikan ked lam beberapa pekerjaan kontruksi antara lain :
1. Dinding
2. Cladding
3. Ornamen bangunan
4. Material pengisi









REFERENSI

• http://www.ilustri.org/index.php?option=com_content&view=article&id=98:sekilas-mengenai-beton-ringan&cat
• http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/beton-ringan/
• http://www.jasaarsitek.web.id/dalam-membangun-rumah-beton-ringan-bisa-untuk-pengganti-bata.html
• http://www.kulinet.com/baca/penggunaan-beton-ringan-untuk-bangunan/644/
• http://komrink.blogspot.com/2009/04/teknologi-beton-ringan.html
• http://www.jasaarsitek.web.id/dalam-membangun-rumah-beton-ringan-bisa-untuk-pengganti-bata.html

Saturday 24 October 2009

Perencanaan Bangunan Terjun

Perencanaan bangunan terjun
1) Terjun Tegak

Ex: Rencanakan bangunan terjun dengan tinggi dasar saluran 1.5meter dengan debit air 2m3/detik
Dimisalkan lebar saluran sama dengan lebar terjunan, diambil 2meter
q = Q/B
= 2/ 2 = 1 m2/detik

Penyelesaian:

1) Hitung H1 dan Yc
H1 = 3/2 * Yc

Yc = 3√(q2/g)
= 3√(1 2/9,8)
= 0,467 meter ≈ 0.45 m= 45 cm

H1 = 3/2 * 0,45 meter = 0, 675 meter ≈ 0.65 meter = 65 cm

2) Hitung Vu
Vu = √{2g(ΔZ + H/2)}
= √{2*9,8(1,5 + 0,65/2)}
= 5.9 m/ dtk

3) Hitung Yu
Yu = q / Vu = 1/ 5.9 = 0,169 meter ≈ 17 cm

4) Hitung Fru
Fru = Vu/ √( g* Yu)
= 4.575 ≈ 4.5

Diambil dari grafik dengan nilai Fru = 4.5
Yd/ ΔZ = 0.6
Yd = 0.09 meter ≈ 1 m

Lp/ ΔZ = 1.5
Lp = 2.25 m

Lj ≈ 4* Yd
= 4 m

Setelah didapatkan semua data lalu gambar sketsanya

Thursday 22 October 2009

Permasalahn Lingkungan

MATERI AMDAL

Permasalahan Lingkungan

Berbagai masalah lingkungan
Permasalahan lingkungan didunia akhir- akhir ini ada 4:
- Pemanasan global
- Kerusakan ozon
- Keanekaragaman hayati
- Masalah perairan

Permasalah lingkungan di dunia berkembang
Setiap Negara mempunyai permasalahan lingkungan yang berbeda- beda
Secara umum permasalahan lingkungan di Negara berkembang yaitu:
o Pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi daya recover- nya
o Pemanfaatan yang melebihi daya dukungnya
o Pencemaran lingkungan air, daratan, atsmosfer
o Masalah pertambahan penduduk yang menambah beban yang ditanggung lingkungan

Pertambahan yang cepat di Negara yang sedang membangun ini menyebabkan beberapa permasaahan lingkungan, yaitu:
- Proses urbanisasi akan terjadi sehingga menyebabkan persoalan udara,air, dan tanah diwilayah perkotaan serta limbah dan kepadatan lalu lintas
- Tekanan penduduk terhadap lahan akan semakin tinggi, akibatnya akan terjadi erosai dan sedimentasi
- Tekanan penduduk terhadap lingkungan hutan/lindung menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan

Persoalan nilai lingkungan hidup
- Menjadi debat mengenai ekonomi lingkungan karma lingkungan mempunyai nilai ekonomi
- Para ekonom dituntut untuk memperhitungkan bagaimana nilai suatu lingkungan dan berapa nilai lingkungan seandainya terjadi kerusakan
- Sebagai contoh adalah nilai kebakaran hutan akibat tekanan penduduk untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kegiatan penggunaan lainnya

Masalah lingkungan kegiatan pembangunan
- Menurut keputusan Menteri LH No. 17/2001 secara garis besar permasalahan lingkungan hidup bervariasi menurut sector dan besaran kegiatan proyeknya
- Meliputi bidang Ketahanan dan keamanan, pertanian, perikanan, kehutanan, kesehatan, perhubungan, teknologi satelit, perindustrian, prasarana wilayah, energi, dan sumber daya mineral, pariwisata, pengembangan nuklir, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun(B3), bidang rekayasa genetika
- Bidang kesehatan dan keamanan: aktivitas militer dengan skala yang berpotensi menimbulkan resiko lingkungan dengan terjadinya ledakan serta keresahan social, misal: pangkalan militer
- Pertanian: kegiatan petanian dalam kawasan budidaya kehutanan dan non- kawasan budidaya kehuatanan
- Kehutanan: pemanenan pohon dengan diameter tertentu berotensi merubah struktur dan komposisi tegakan satwa liar dan habitatnya
- Periakanan: kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak berupa penurunan kualitas air penurunan stabilitas garis pantai, potensi konflik social dan potensi limbah cair dan padat yang ditimbulkan
- Kesehatan: berpotensi menimbulkan dampak penting dalam bentuk limbah B3/ radioaktf dan potensi penularan penyakit, missal pembanguna rumah sakit
- Pehubungan: berpotensi menimbulkan dampak beruoa emisi, gangguan lalu- lintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, ekologi dan dampak social, misal pembangunan stasiun KA, pelabuahan, relakmasi dan bandara udara
- Teknologi satelit: memerlukan lokasi khusus dan teknologi canggih, tertutup bagi masyarakat, misal pembangunan fasilitas peluncuran satelit
- Perindustrian: semua kegiatan industri dan besaranya seperti: industri semen, pupuk, besi, dll
- Prasarana wilayah: pembangunan waduk, DAS, pembanguna rawa/ reklamasi rawa,pembangunan pengaman pantai, pembanguna kanal, jalan tol, perumahan dalam skala besar
- Energi dan sumber daya mineral: dampak penting terhadap lingkungan seperti merubah bentang alam, ekologi dan hidrologi, misal kegiatan pertambangan, ketenag listrikan, minyak dan gas bumi
- Pariwisata: berpotensi menimbulkan dampak berupa gangguan lalu lintas, aksebilitas lalu lintas, pembebasan lahan dan sampah. Misal: taman rekreasi, kawasan wisata, hotel, lapangan golf
- Pengembangan nuklir: berpotensi dampak pengoprasian, keamanan konstruksi, beresiko tinggi, dampak radiasi pasca operasi dan transportasi penyimpana pembuangan nuklir
- Pengelolaan limbah bahan bebahaya dan beracun(B3): semua kgiatan yang bersifat jasa layanan, komersial, menetap dan mengelola berbagai jenid\s dan sifat limbah B3
- Bidang rekyasa genetika: intrduksidan budidaya produk bioteknologi hasil rekayasa genetika

Tuesday 13 October 2009

Pengertian Tasawuf

TASAWUF SEBAGAI JALAN PENDEKATAN
DIRI KEPADA TUHAN









DISUSUN OLEH:
Donna margi



FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2008

PENDAHULUAN

Tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga ia dapat melihat-Nya dengan mata hati bahkan rohnya dapat bersatu dengan Roh Tuhan. Filsafat yang menjadi dasar pendekatan diri itu adalah, Pertama, Tuhan bersifat rohani, maka bagian yang dapat mendekatkan diri dengan Tuhan adalah roh, bukan jasadnya. Kedua, Tuhan adalah Maha Suci, maka yang dapat diterima Tuhan untuk mendekatiNya adalah roh yang suci. Tasawuf adalah ilmu yang membahas masalah pendekatan diri manusia kepada Tuhan melalui penyucian rohnya.
Nilai-nilai baik buruk, terpuji dan tercela berlaku kapan dan dimana saja dalam semua aspek kehidupan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Jadi akhlak dalam Islam bukanlah akhlak yang kondisional tetapi mempunyai nilai yang pasti. Dalam persoalan ini, fitrah manusia sebagai makhluk yang berakhlak, berkewajiban menjalankan dan menjaga akhlak yang baik serta menjauhi dan meninggalkan akhlak yang buruk. Dan sebagai muslim, sepantasnyalah kita berupaya untuk terus menghidupkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan untuk menerapkan perintah agama sebagaimana yang telah ditunjukkan Allah SWT melalui wahyu-Nya.
Dalam era glabalisasi saat ini, kemerosotan akhlak, etika, dan moral sudah semakin terasa. Fenomena-fenomena sosial memunculkan berbagai anggapan tentang akhlak orang-orang Islam. Oleh karena itu, kita harus mengevaluasinya yang dimulai dari diri kita sendiri, sejauh mana kita mampu menjalankan akhlak yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Ajaran-ajaran Islam ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Dalam bidang akhlak ini, Islam menjunjung tinggi tolong-menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan. Dari hal itu dapat diketahui bahwa derajat manusia ditentukan oleh ketakwaannya dan ditunjukkan dengan prestasi yang baik dimana prestasi itu diraih dengan mengikuti akhlak yang baik.



INTI MAKALAH

1. PENGERTIAN TASAWUF
Tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga ia dapat melihat-Nya dengan mata hati bahkan rohnya dapat bersatu dengan Roh Tuhan. Filsafat yang menjadi dasar pendekatan diri itu adalah, pertama, Tuhan bersifat rohani, maka bagian yang dapat mendekatkan diri dengan Tuhan adalah roh, bukan jasadnya. Kedua, Tuhan adalah Maha Suci, maka yang dapat diterima Tuhan untuk mendekatiNya adalah roh yang suci. Tasawuf adalah ilmu yang membahas masalah pendekatan diri manusia kepada Tuhan melalui penyucian rohnya

2. ASAL KATA SUFI
Tidak mengherankan kalau kata sufi dan tasawuf dikaitkan dengan kata-kata Arab
yang mengandung arti suci. Penulis-penulis banyak mengaitkannya dengan kata:
1) Safa dalam arti suci dan sufi adalah orang yang disucikan. Dan memang, kaum sufi banyak berusaha menyucikan diri mereka melalui banyak melaksanakan ibadat, terutama salat dan puasa.
2) Saf (baris). Yang dimaksud saf di sini ialah baris pertama dalam salat di mesjid. Saf pertama ditempati oleh orang-orang yang cepat datang ke mesjid dan banyak membaca ayat-ayat al-Qur'an dan berdzikir sebelum waktu salat datang. Orang-orang seperti ini adalah yang berusaha membersihkan diri dan dekat dengan Tuhan.
3) Ahl al-Suffah, yaitu para sahabat yang hijrah bersama Nabi ke Madinah dengan meninggalkan harta kekayaannya di Mekkah. Di Madinah mereka hidup sebagai orang miskin, tinggal di Mesjid Nabi dan tidur di atas bangku batu dengan memakai suffah, (pelana) sebagai bantal. Ahl al-Suffah, sungguhpun tak mempunyai apa-apa, berhati baik serta mulia dan tidak mementingkan dunia. Inilah pula sifat-sifat kaum sufi.
4) Sophos (bahasa Yunani yang masuk kedalam filsafat Islam) yang berarti hikmat, dan kaum sufi pula yang tahu hikmat. Pendapat ini memang banyak yang menolak, karena kata sophos telah masuk kedalam kata falsafat dalam bahasa Arab, dan ditulis dengan sin dan bukan dengan shad seperti yang terdapat dalam kata tasawuf.

5) Suf (kain wol). Dalam sejarah tasawuf, kalau seseorang ingin memasuki jalan tasawuf, ia meninggalkan pakaian mewah yang biasa dipakainya dan diganti dengan kain wol kasar yang ditenun secara sederhana dari bulu domba. Pakaian ini melambangkan kesederhanaan serta kemiskinan dan kejauhan dari dunia.

Diantara semua pendapat itu, pendapat terakhir inilah yang banyak diterima sebagai asal kata sufi. Jadi, sufi adalah orang yang memakai wol kasar untuk menjauhkan diri dari dunia materi dan memusatkan perhatian pada alam rohani. Orang yang pertama memakai kata sufi kelihatannya Abu Hasyim al-Kufi di Irak (w.150 H).

3. ASAL-USUL TASAWUF
Karena tasawuf timbul dalam Islam sesudah umat Islam mempunyai kontak dengan agama Kristen, filsafat Yunani dan agama Hindu dan Buddha, muncullah anggapan bahwa aliran tasawuf lahir dalam Islam atas pengaruh dari luar.
Ada yang mengatakan bahwa pengaruhnya datang dari rahib-rahib Kristen yang mengasingkan diri untuk beribadat dan mendekatkan diri kepada Tuhan di gurun pasir Arabia. Tempat mereka menjadi tujuan orang yang perlu bantuan di padang yang gersang. Di siang hari, kemah mereka menjadi tempat berteduh bagi orang yang kepanasan; dan di malam hari lampu mereka menjadi petunjuk jalan bagi musafir. Rahib-rahib itu berhati baik, dan pemurah dan suka menolong. Sufi juga mengasingkan diri dari dunia ramai, walaupun untuk sementara, berhati baik, pemurah dan suka menolong.
Pengaruh filsafat Yunani dikatakan berasal dari pemikiran mistik Pythagoras. Dalam filsafatnya, roh manusia adalah suci dan berasal dari tempat suci, kemudian turun ke dunia materi dan masuk ke dalam tubuh manusia yang bernafsu. Roh yang pada mulanya suci itu menjadi tidak suci dan karena itu tidak dapat kembali ke tempatnya semula yang suci. Untuk itu ia harus menyucikan diri dengan memusatkan perhatian pada fllsafat serta ilmu pengetahuan dan melakukan beberapa pantangan. Filsafat sufi juga demikian. Roh yang masuk ke dalam janin di kandungan ibu berasal dari alam rohani yang suci, tapi kemudian dipengaruhi oleh hawa nafsu yang terdapat dalam tubuh manusia. Maka untuk dapat bertemu dengan Tuhan Yang Maha Suci, roh yang telah kotor itu dibersihkan dulu melalui ibadat yang banyak.
Paham penyucian diri melalui reinkarnasi tak terdapat dalam ajaran tasawuf. Paham itu memang bertentangan dengan ajaran al-Qur'an bahwa roh, sesudah tubuh mati tidak akan kembali ke hidup serupa di bumi. Sesudah bercerai dengan tubuh, roh pergi ke alam barzah menunggu datangnya hari perhitungan. Tapi, konsep Plotinus tentang bersatunya roh dengan Tuhan di dunia ini, memang terdapat dalam tasawuf Islam.
Hakekat tasawuf kita adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam ajaran Islam, Tuhan memang dekat sekali dengan manusia. Dekatnya Tuhan kepada manusia disebut al-Qur'an dan Hadits. Ayat 186 dari surat al-Baqarah mengatakan, "Jika hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka Aku dekat dan mengabulkan seruan orang yang memanggil jika Aku dipanggil."
Kaum sufi mengartikan do'a disini bukan berdo'a, tetapi berseru, agar Tuhan mengabulkan seruannya untuk melihat Tuhan dan berada dekat kepada-Nya. Dengan kata lain, ia berseru agar Tuhan membuka hijab dan menampakkan diri-Nya kepada yang berseru. Tentang dekatnya Tuhan, digambarkan oleh ayat berikut, "Timur dan Barat kepunyaan Tuhan, maka kemana saja kamu berpaling di situ ada wajah Tuhan" (QS. al-Baqarah 115). Ayat ini mengandung arti bahwa dimana saja Tuhan dapat dijumpai. Tuhan dekat dan sufi tak perlu pergi jauh, untuk menjumpainya.
Ayat berikut menggambarkan lebih lanjut betapa dekatnya Tuhan dengan manusia, "Telah Kami ciptakan manusia dan Kami tahu apa yang dibisikkan dirinya kepadanya. Dan Kami lebih dekat dengan manusia daripada pembuluh darah yang ada di lehernya (QS. Qaf 16). Ayat ini menggambarkan Tuhan berada bukan diluar diri manusia, tetapi di dalam diri manusia sendiri. Karena itu hadis mengatakan, "Siapa yang mengetahui dirinya mengetahui Tuhannya."

Untuk mencari Tuhan, sufi tak perlu pergi jauh; cukup ia masuk kedalam dirinya dan Tuhan yang dicarinya akan ia jumpai dalam dirinya sendiri. Dalam konteks inilah ayat berikut dipahami kaum sufi, "Bukanlah kamu yang membunuh mereka, tapi Allah-lah yang membunuh dan bukanlah engkau yang melontarkan ketika engkau lontarkan (pasir) tapi Allah-lah yang melontarkannya (QS. al-Anfal 17).

Disini, sufi melihat persatuan manusia dengan Tuhan. Perbuatan manusia adalah perbuatan Tuhan. Bahwa Tuhan dekat bukan hanya kepada manusia, tapi juga kepada makhluk lain sebagaimana dijelaskan hadis berikut, "Pada mulanya Aku adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal. Maka Kuciptakan makhluk, dan melalui mereka Aku-pun dikenal."
Disini terdapat paham bahwa Tuhan dan makhluk bersatu, dan bukan manusia saja yang bersatu dengan Tuhan. Kalau ayat-ayat diatas mengandung arti ittihad, persatuan manusia dengan Tuhan, hadits terakhir ini mengandung konsep wahdat al-wujud, kesatuan wujud makhluk dengan Tuhan.

4. JALAN PENDEKATAN DIRI KEPADA TUHAN
Jalan yang ditempuh seseorang untuk sampai ke tingkat melihat Tuhan dengan mata hati dan akhirnya bersatu dengan Tuhan demikian panjang dan penuh duri. Bertahun-tahun orang harus menempuh jalan yang sulit itu. Karena itu hanya sedikit sekali orang yang bisa sampai puncak tujuan tasawuf. Jalan itu disebut tariqah (bahasa Arab), dan dari sinilah berasal kata tarekat dalam bahasa Indonesia. Jalan itu, yang intinya adalah penyucian diri, dibagi kaum sufi ke dalam stasion-stasion yang dalam bahasa Arab disebut maqamat -tempat seorang calon sufi menunggu sambil berusaha keras untuk membersihkan diri agar dapat melanjutkan perjalanan ke stasion berikutnya. Sebagaimana telah di sebut diatas penyucian diri diusahakan melalui ibadat, terutama puasa, shalat, membaca al-Qur'an dan dzikir. Maka, seorang calon sufi banyak melaksanakan ibadat. Tujuan semua ibadat dalam Islam ialah mendekatkan diri itu, terjadilah penyucian diri calon sufi secara berangsur.
Jelas kiranya bahwa usaha penyucian diri, langkah pertama yang harus dilakukan seseorang adalah tobat dari dosa-dosanya. Karena itu, stasion pertama dalam tasawuf adalah tobat. Pada mulanya seorang calon sufi harus tobat dari dosa-dosa besar yang dilakukannya Kalau ia telah berhasil dalam hal ini, ia akan tobat dari dosa-dosa kecil, kemudian dari perbuatan makruh dan selanjutnya dari perbuatan syubhat. Tobat yang dimaksud adalah taubah nasuha, yaitu tobat yang membuat orangnya menyesal atas dosa-dosanya yang lampau dan betul-betul tidak berbuat dosa lagi walau sekecil apapun. Jelaslah bahwa usaha ini memakan waktu panjang. Untuk memantapkan tobatnya ia pindah ke stasion kedua, yaitu zuhud. Di stasion ini ia menjauhkan diri dari dunia materi dan dunia ramai. Ia mengasingkan diri ke tempat terpencil untuk beribadat, puasa, shalat, membaca al-Qur'an dan dzikir. Puasanya yang banyak membuat hawa nafsunya lemah, dan membuat ia tahan lapar dan dahaga. Ia makan dan minum hanya untuk mempertahankan kelanjutan hidup. Ia sedikit tidur dan banyak beribadat. Pakaiannyapun sederhana. Ia menjadi orang zahid dari dunia, orang yang tidak bisa lagi digoda oleh kesenangan dunia dan kelezatan materi. Yang dicarinya ialah kebahagiaan rohani, dan itu diperolehnya dalam berpuasa, melakukan shalat, membaca al-Qur'an dan berdzikir.
Kalau kesenangan dunia dan kelezatan materi tak bisa menggodanya lagi, ia keluar dari pengasingannya masuk kembali ke dunianya semula. Ia terus banyak berpuasa, melakukan shalat, membaca al-Qur'an dan berdzikir. Ia juga akan selalu naik haji. Sampailah ia ke stasion wara'. Di stasion ini ia dijauhkan Tuhan dari perbuatan-perbuatan syubhat. Dalam literatur tasawuf disebut bahwa al-Muhasibi menolak makanan, karena di dalamnya terdapat syubhat. Bisyr al-Hafi tidak bisa mengulurkan tangan ke arah makanan yang berisi syubhat.
Dalam arti serupa inilah harus diartikan kata-kata yang diucapkan lidah sufi ketika berada dalam ittihad yaitu kata-kata yang pada lahirnya mengandung pengakuan sufi seolah-olah ia adalah Tuhan. Abu Yazid, seusai sembahyang subuh, mengeluarkan kata-kata, "Maha Suci Aku, Maha Suci Aku, Maha Besar Aku, Aku adalah Allah. Tiada Allah selain Aku, maka sembahlah Aku."

Dalam istilah sufi, kata-kata tersebut memang diucapkan lidah Abu Yazid, tetapi itu tidak berarti bahwa ia mengakui dirinya Tuhan. Mengakui dirinya Tuhan adalah dosa terbesar, dan sebagaimana dilihat pada permulaan makalah ini, agar dapat dekat kepada Tuhan, sufi haruslah bersih bukan dari dosa saja, tetapi juga dari syubhat. Maka dosa terbesar tersebut diatas akan membuat Abu Yazid jauh dari Tuhan dan tak dapat bersatu dengan Dia. Maka dalam pengertian sufi, kata-kata diatas betul keluar dari mulut Abu Yazid. Dengan kata lain, Tuhanlah yang mengaku diri-Nya Allah melalui lidah Abu Yazid. Karena itu dia pun mengatakan, "Pergilah, tidak ada di rumah ini selain Allah Yang Maha Kuasa. Di dalam jubah ini tidak ada selain ALLAH."

yang mengucapkan kata-kata itu memang lidah Abu Yazid, tetapi itu tidak mengandung pengakuan Abu Yazid bahwa ia adalah Tuhan. Itu adalah kata-kata Tuhan yang diucapkan melalui lidah Abu Yazid.

Sufi lain yang mengalami persatuan dengan Tuhan adalah Husain Ibn Mansur al-Hallaj (858-922 M), yang berlainan nasibnya dengan Abu Yazid. Nasibnya malang karena dijatuhi hukuman bunuh, mayatnya dibakar dan debunya dibuang ke sungai Tigris. Hal ini karena dia mengatakan, "Ana 'l-Haqq (Akulah Yang Maha Benar).

Pengalaman persatuannya dengan Tuhan tidak disebut ittihad, tetapi hulul. Kalau Abu Yazid mengalami naik ke langit untuk bersatu dengan Tuhan, al-Hallaj mengalami persatuannya dengan Tuhan turun ke bumi. Dalam literatur tasawuf hulul diartikan, Tuhan memilih tubuh-tubuh manusia tertentu untuk bersemayam didalamnya dengan sifat-sifat ketuhanannya, setelah sifat-sifat kemanusiaan yang ada dalam tubuh itu dihancurkan.

Di sini terdapat juga konsep fana, yang dialami Abu Yazid dalam ittihad sebelum tercapai hulul. Menurut al-Hallaj, manusia mempunyai dua sifat dasar: nasut (kemanusiaan) dan lahut (ketuhanan). Demikian juga Tuhan mempunyai dua sifat dasar, lahut (ketuhanan) dan nasut (kemanusiaan). Landasan bahwa Tuhan dan manusia sama-sama mempunyai sifat diambil dari hadits yang menegaskan bahwa Tuhan menciptakan Adam sesuai dengan bentuk-Nya.
Hadits ini mengandung arti bahwa didalam diri Adam ada bentuk Tuhan dan itulah yang disebut lahut manusia. Sebaliknya didalam diri Tuhan terdapat bentuk Adam dan itulah yang disebut nasut Tuhan. Hal ini terlihat jelas pada syair al-Hallaj sebagai berikut:
Yang ada dalam alam ini kelihatannya banyak tetapi pada hakekatnya satu. Keadaan ini tak ubahnya sebagai orang yang melihat dirinya dalam beberapa cermin yang diletakkan di sekelilingnya. Di dalam tiap cermin, ia lihat dirinya. Di dalam cermin, dirinya kelihatan banyak, tetapi pada hakekatnya dirinya hanya satu. Yang lain dan yang banyak adalah bayangannya.

Oleh karena itu ada orang yang mengidentikkan ajaran wahdat al-wujud Ibn Arabi dengan panteisme dalam arti bahwa yang disebut Tuhan adalah alam semesta. Jelas bahwa Ibn Arabi tidak mengidentikkan alam dengan Tuhan. Bagi Ibn Arabi, sebagaimana halnya dengan sufi-sufi lainnya, Tuhan adalah transendental dan bukan imanen. Tuhan berada di luar dan bukan di dalam alam. Alam hanya merupakan penampakan diri atau tajalli dari Tuhan.

Ajaran wahdat al-wujud dengan tajalli Tuhan ini selanjutnya membawa pada ajaran al-Insan al-Kamil yang dikembangkan terutama oleh Abd al-Karim al-Jilli (1366-1428). Dalam pengalaman al-Jilli, tajalli atau penampakan diri Tuhan mengambil tiga tahap tanazul (turun), ahadiah, Huwiah dan Aniyah.

Pada tahap ahadiah, Tuhan dalam keabsolutannya baru keluar dari al-'ama, kabut kegelapan, tanpa nama dan sifat. Pada tahap hawiah nama dan sifat Tuhan telah muncul, tetapi masih dalam bentuk potensial. Pada tahap aniah, Tuhan menampakkan diri dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya pada makhluk-Nya. Di antara semua makhluk-Nya, pada diri manusia Ia menampakkan diri-Nya dengan segala sifat-Nya.

Sungguhpun manusia merupakan tajalli atau penampakan diri Tuhan yang paling sempurna diantara semua makhluk-Nya, tajalli-Nya tidak sama pada semua manusia. Tajalli Tuhan yang sempurna terdapat dalam Insan Kamil. Untuk mencapai tingkat Insan Kamil, sufi mesti mengadakan taraqqi (pendakian) melalui tiga tingkatan: bidayah, tawassut dan khitam.

Pada tingkat bidayah, sufi disinari oleh nama-nama Tuhan, dengan kata lain, pada sufi yang demikian, Tuhan menampakkan diri dalam nama-nama-Nya, seperti Pengasih, Penyayang dan sebagainya (tajalli fi al-asma). Pada tingkat tawassut, sufi disinari oleh sifat-sifat Tuhan, seperti hayat, ilmu, qudrat dll. Dan Tuhan ber-tajalli pada sufi demikian dengan sifat-sifat-Nya. Pada tingkat khitam, sufi disinari dzat Tuhan yang dengan demikian sufi tersebut ber-tajalli dengan dzat-Nya. Pada tingkat ini sufi pun menjadi Insan Kamil. Ia menjadi manusia sempurna, mempunyai sifat ketuhanan dan dalam dirinya terdapat bentuk (shurah) Allah. Dialah bayangan Tuhan yang sempurna. Dan dialah yang menjadi perantara antara manusia dan Tuhan. Insan Kamil terdapat dalam diri para Nabi dan para wali. Di antara semuanya, Insan Kamil yang tersempurna terdapat dalam diri Nabi Muhammad.

Demikianlah, tujuan sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Tuhan akhirnya tercapai malalui ittihad serta hulul yang mengandung pengalaman persatuan roh manusia dengan roh Tuhan dan melalui wahdat al-wujud yang mengandung arti penampakan diri atau tajalli Tuhan yang sempurna dalam diri Insan Kamil.

Sementara itu tasawuf pada masa awal sejarahnya mengambil bentuk tarekat, dalam arti organisasi tasawuf, yang dibentuk oleh murid-murid atau pengikut-pengikut sufi besar untuk melestarikan ajaran gurunya. Di antara tarekat-tarekat besar yang terdapat di Indonesia adalah Qadiriah yang muncul pada abad ke-13 Masehi untuk melestarikan ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani (w. 1166 M), Naqsyabandiah, muncul pada abad ke-14 bagi pengikut Bahauddin Naqsyabandi (w. 1415 M), Syattariah, pengikut Abdullah Syattar (w. 1415 M), dan Tijaniah yang muncul pada abad ke-19 di Marokko dan Aljazair. Tarekat-tarekat besar lain diantaranya adalah Bekhtasyiah di Turki, Sanusiah di Libia, Syadziliah di Marokko, Mesir dan Suria, Mawlawiah (Jalaluddin Rumi) di Turki, dan Rifa'iah di Irak, Suria dan Mesir.





PENUTUP
Tasawuf ialah "membersihkan hati dan anggota-anggota lahir daripada dosa-dosa, esalahan dan kesilapan". Artinya bersih luar dan bersih di dalam.Bersih di dalam: Maksudnya membersihkan hati daripada riyak, ujub, pendendam dan lain-lain mazmumah, lebih-lebih lagi daripada syirik.Bersih di luar: Maksudnya bersih daripada membuat yang haram, berpakaian yang haram, bercakap yang haram, menjaga mata, telinga daripada melihat dan mendengar yang haram serta lain-lain.
Bersih daripada kesalahan dan kesilapan lebih sulit lagi. Kadang-kadang kesalahan atau kesilapan itu kita tidak terasa dosa. Ini yang susah dikesan. Contohnya:
Datang tetamu ke rumah tapi kita sembahyang sunat. Sepatutnya waktu itu tidak payah sembahyang sunat tapi pergi melayan tetamu. Dia memilih perbuatan yang kecil dengan meninggalkan perkara yang besar. Dia memilih yang sunat dan meninggalkan yang wajib.
Beri sedekah di tengah orang ramai atau isytihar sedekah dalam media massa. Sepatutnya dia rasa berdosa, rasa malu sebab berbangga-bangga. Dalam berbuat baik itu berlaku dosa. Oleh itu kena usahakan dengan cara beri sedekah secara sembunyi-sembunyi atau minta disampaikan melalui orang lain.
Bilal sudah iqamah, kita masih leka dan berat hendak bangun mendirikan sembahyang. Sepatutnya kita jadi macam tentera, bunyi wisel saja terus bingkas. Itulah yang afdhal. Jadi, bila iqamah saja teruslah bangun untuk menyusun saf. Dalam Islam, selagi saf makmum tidak lurus, imam tidak boleh angkat takbir. Jika tidak, imam dikira sembahyang seorang, bukan sembahyang berjemaah.
Ketika membeli kalau boleh jangan tawar-menawar. Apatah lagi tawar-menawar yang berlebih-lebihan sehingga menimbulkan rasa tidak senang hati.
Ketika berdakwah jangan menyebut nama atau menyentuh peribadi orang tertentu atau memalukan orang lain.
Tasawuf Merupakan Intipati atau Isi Ajaran Islam




DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arberry, A.J., Sufism, London, George Allan and Unwin Ltd., 1963.
Badawi, A.R., Syatahat al-Sufiah, Cairo, al-Nahdah al-Misriah, 1949.
Corbin, H., Histoire de la Philosophie Islamique, Paris, Gallimard, 1964.

PERBANDINGAN MADZHAB HANAFI DAN MADZHAB MALIKI

PENGERTIAN MADHAB

Pengertian madhab

Asal kata madhab ialah tempat berjalan,aliran.dalam istilah islam madhab adaalah pendapat,faham atau aliran seseorang alim besar dalam islam yang di gelari imam,seperti madhab imam hanafi,madhab imam maliki,madhab imam hambali,madhab imam syafi’I dan lainya.tetapi yang masyur ialah empat imam itu.
Dari zaman dahulu,murid-murid dan penikut-pengikut imam-imam tersebut betebaran disana kemari untuk mengajarkan agama kepeda manusia.masing-masing tentulah menganjurkan pendapat atau madhab imam atau gurunya.
Oleh karena itu penduduk Negara-negara islam menganut beberapa madhab,Afganistan,Turki,sebagian dari mesir,cina bermadhab Hanafi.Indonesia,Malaysia,Philipina,Mesir bermadhab Syafi’i.Maroko dan beberapa Negara di afrika bermahdab Maliki.Sedangkan pengikut madhab Hambali bias jadi ada di Asia kecil,dan pengikut madhab ini terlalu kecil .

Apa sebab terjadinya madhab?

Setelah nabi Saw wafat,,sebagian dari sahabat pergi kemana-mana dengan maksud menyiarkan agama dan kepentingan lain
Tabiin di masing-masing tempat yang menerima hadis-hadis dari sahabat-sahabat itudisampaikan pula kepada ke empat imam itu dan tabiin-tabiin ke empat itu tidak hanya di satu tempat.dari itu hadis yang sampai kepada imam maliki belum tentu sampai kepada imam hanafi dan sebaliknya sedangkan di zaman itu belum ada percetakan,malah belum da kertas untuk penyiaran.leh sebab itu masing-masing imam hanya mencatat hadist-hadist yang smpai kepadanya sehingga dia beramal dan memfatwakan kepada orang lainpun menuurut hadis-hadis itu saja.maka dari sini timbul perselisihan antara pendapat-pendapat imam-imam itu dalam berbagai masalah

















PERBANDINGAN MADZHAB-MADZHAB

Perbandingan madhab-madzhab ialah memperbandingkan satu madzhab dengan lainnya.hal itu berarti bahwa diantara madzhab terdapat banyak perbedan.sebab tidak akan dipergunakan kata kata perbandingan.dan justru untuk mengetahui perbedaanya itulah perlu diadakan perbandingan.
Melakukan suatu perbandingan dengan maksud hanya untuk mengetahui perbedaannya semata-mata,tidaklah ada gunanya dan faedahnya.Aklan tetapi sebaliknya,bila setelah diketahui adnya perbedaan-perbedaan itu dan apa sebabnya kemudian dilakukan perbandingan dan diikuti dengan menatijahkannya melalui pemilihan mana yang lebih baik atau mana yang lebih tepat dan kuat antara beberapa hal hal yang berbeda-beda itu barulah terdapat guna dan manfatanya
Perbedaan sesuatu dengan lainya terutama dalam pendapat dan faham tidak selamanya menunjukkan adanya pertentangan serta mengakibatkan timbulnya pertikaian dan permusuhan.Keputusan pada suatu tempat dan suatu saat dianggap tepat dan kuat pada tempat dan saat termaksud.Perbeddaan itu disebut ikhtilaf tanawwu semacam itu sering terjadi sejak zaman Rasullulah Saw,misalnya Rasullulah telah memberikan dua macam fatwa itu disebabkan perbedaan.Demikianlah ketika beliau mendapat pertanyaan:”balrhkah sesesorang yang sedaang berpuasa mencium istrinya?”Rassullulah menjawab:”Tidak Boleh!”Akan tetapi ketiak ada seseorang bertanya pula dengan pertanyaan yang serupa,beliau menjawab “Naa’am boleh”(H.S.R Ahmad,”musnad Ahmad”hadis n 7054)
Tampak sekali kedua jawaban beliau berbeda tapi setelah diselidiki ternyata bahwa rasullah memberi fatwa”La” terhadap seseorang yang yang kebetulan seorang pemuda yang besar dan kuat nafsu birahinya,sedangkan beliau memberi fatwa “Na’am” kepada seseorang yang ternyata sudah tua dan nafsu birahinya telah berkurang bahkanbleh dikatakan telah lumpuh sama sekali.
Misal kedua ialah tatkala Rasullulah memberikan fatwa kepada seorang sahabat “La laahdab”/jangan marah.padahal Rasullulah pada waktu berhutbah Jum’at suaranya keras,menampakkan berang dan amarahnya ,”wasytadda ghadlabuhu”.Dan keterangan inipun sebenarnya tidak bertentangan:beliau memberikan fatwa “la laghdab”,terhadap seseorang yang bertabiat naik darah,pemberang dan mudah timbul amarahnya.Beliau tidak memfatwakannya hal serupa bila ternyata orang itu “Balidul latifah”yang tumpul sentimenya atau perasannya
Selain dari itu terdapat perbedaan pendapat disebabkan perbedaan dalam ushul atau perbedaan dalam ushul atau perbedan qaidah yang dipakai masing-masing pendapat misalnya apa sebabnya kaum syi’ah berbeda dengan golongan islam lainya ?hal itu disebabkan perberdaan ushul atau qaidah pokok yang dipakai dasar pendapat mereka.Kaum syi’ah tidak menerima hadisserta sah dipergunakan sebagai hujah,bila ternyata rijal hadist sanad itu bukan rawi serta sahabat yang terlah mereka tentukan dan hal itu merupakan ketentuan yang mereka buat tanpa mempertimbangkan pertimbangan lainya kaum syi’ah hanya menerima hadist bila rijal sanad hadist itu yang katanya terdiri dari golongan mereka yaitu Ali bin abi thalib atau putra-putranya atau keturunannya.




PERBANDINGAN MADZHAB HANAFI DAN MADZHAB MALIKI

Madzhab Hanafi

Madzhab hanafi terambil dari nama imam Imam abu hanafiah,Nama lengkap beliau An-Nu’man bin Tsabit bin Zauti.beliau dilahirkan pada tahun 817/700M di kufah,dan wafat pada tahun 15H/767M,dalam sebuah penjara pada zaman pemerintahan Khalifah al-Manshur,seorang Khalifah Bani Abbas
Seluruh masa hidup imam hanifah,beliau pergunakan untuk mengajar dan belajar sehingga bila beliau sedang belajar tamak serang yang tampak haus ilmu pengetahuan dan sebaliknya pada saat beliau dikelilingi murid-muridnya tampak sebagai debuah mata air yang tidak kekeringan dari hari kehari
Pada masa-masa menjelang berakhirnya kekuasaan Bani Umayah,Yazid bin Umar bin Hubairah,Amir di kufah yang memihak kepada khalifah Marwan bin Muhamad,Khalifah keturunan bani Umayah meminta Imam Abu Hanifah untuk duduk menjabat Qadli akan tetapi permintaan itu ditolak beliau oleh karena itu beliau ditudih tidak setia lagi terhadap Bani Ummayah beliau di tangkap dan di hukum dera.Nasib serupa terulang kembali pada masa pemerintahan Abu ja’fa Al-mansyur (754M-775M) yang memerintah abui abas As-Syafah,Imam abu hanifah menolak pula kedudukan Qadli yang ditawarkan pemerintah kepada beliau.Kemudian akibat penolakan beliau ditangkap,dihukum,dipenjara dan wafat pada 767M
Imam abu hanifa sebagaimana halnya ulama yang lain tidak bersedia untuk menolng pemerintah yang dzalim sebab pembantu pemerintah serupa itu sama saja dengan memperkuat Kedzalimanya.Dalam menyusun fikih Imam hanifah pertama-tama mencari keterangan dari Al-Quran.Bila dalam Al-quran tidak diperoleh beliau mencarinya dalam sunatur-Rasul.Bila ternyata dalam Al-Quran dan Sunatur Rasul pun beliau tidak menemukaannya mak beliau mengambil ket dari Atsharus-Shahabi ucapan atau perbuatan par sahabat.Dalam atssarush-Shahabi itu beliau bebas tidak memilih salah seorang dari mereka.
Perlu pula diketahui Abu hanifah berada pada suatu tempat yang sangat kurang sekali menndapatkanorang yang hafal hadis di bandingkan dengan tempat lainnya yang terkena,sedangkan dalam hal ini,masalah hokum yang yang perlu mendapat penyelesaian selalu ada saja setiap harinya,oleh karena itu Abu Hanifah termasuk seorang imam yang p[aling pandai dalam urusan “qiyas”Selain itu beliau terkenal dalam hal menggunakan cara “ihtisan”
Dalam beberapa persoalan sering terjadi perbedaan pendapat antara Abu Hanifah dengan Qadil,sehingga terjadilah antara keduanya perbedaan fatwa yang dikeluarkanya satu dan lainnya.dalam peristiwa serupa terjadi Abu Hanifah di adukan kepada pemerintah masa itu dan beliau di usulkan agar dilarang mengluarkan fatwa.Tapi rupanya hal itu suatu perkara yang sudah dan sulit untuk dilakukan pemerintah.Abu hanifah bukanlah seorang pengecut dalam mempertahankan hak dan keberaniannya.





Madzhab maliki

Madzhab maliki terambil dari dari nama imam maliki,nama lengkap beliau Abu Abdulah malik Bin Anas bin Mallik beliau dilahirkan di madinah 12 Tahun sesudah imam Abu Hanifah lahir yakni tahun 93H/718M dan wafat pada tahun 179H/793M di Madinah serta dikebumikan di Baqi-Madinah.
Imam maliki menerima hadis hanya dari guru-guru sekitar negeri Hijaj saja,Hadis-hadis yang dipandang shahih yang di riwayatkan imam Maliki ialah yang diterima beliau dari:
1.Nafi dari Abdullah bin Umar
2.Az-Zuhri dari Sali dari abdulah bin Umar
3.Abu Zinad dari Al-A’raj dari abu hurairah.
Dalam menetapkan suatu hokum dasar yang dipergunakan Imam maliki tidak berbeda dengan imam Hanaf,Yakni mula-mula mencari keterangan dari Al-Qur’an dan bila tidak da dicarinya dalam sunnatu Rasul yang Sahih yang beliau peroleh .Dalam hal ini terutama hadis-hadis yang diterima beliau dari gurunya yang ada di negeri hijaj yang tidak kurang dari 25 guru.
Adapun kelainan beliau daripada imam hanafi beliau memandang bahwa amal perbuatan yang dilakukan orang di kota Madinah,adalah suatu hal yang dapat mempengaruhi kedudukan suatu hokum dan patut diperhatikan sebab kota madinah ialah tempat Rasull dan par sahabat tinggal.Para sahabat menerima segala sesuatu yang berkenaan dengan dengan agama yang berkenaan langsung dari Rasullulah.leh karena itu tentulah segala perbuatan yang dilakukan oleh orang madinah itu berasal dari sahabat yang sampai pada mereka sekarang ini secara turun temurun.Terutama perbuatan yang berasal dari perbuatan yang dilakukan oleh Umar I’bnu ‘I-Hatab.demikian pula halnya segala perbuatan para imam yang berada di kota Madinah.
Atas dasar alasan serupa itu pulalah adakalanya imam maliki menolak suatu hadis yang ternyata tidak tampak diamalkan orang madinah.
Selain itu perbedaan Imam Maliki dan Imam hanafi ialah”Apabila tidak terdapat dalam Al-quran ataupun hadis yang berkenaan derngan suatu masalah,Imam maliki mempergunakan jalan “qiyas”untuk memecahkannya dan dalam keduniawian beliau menempuh jalan yang disebut Al Mashalihul I-Mursalah,sedangkan Imam Hanafi dalam hal ini mempergunakan jalan al-Ihtisan.

Monday 12 October 2009

materi irigasi dan bangunan air

MATERI IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Bangunan air irigasi
1. Bangunan Pengumpul Air terdiri dari Pengembalian bebas, bendung/waduk, stasiun pompa.
2. Bangunan Pembawa terdiri dari saluran
3. Bangunan Pembagi/ sadap terdiri dari Bangunan Pembagi dan Bangunan Sadap
4. Bangunan Silang terdiri dari Goron- gorong, talang, sipon.
5. Bangunan Pelengkap terdiri dari bangunan terjun, got miring, bangunan ukur, tempat cuci/ mandi, kubangan.

Perencanaan Saluran

Rumus: Q = A * V
V = C * √R*I ; V = K * R2/3 * I1/2 ; V = 1/n * R1/3 * I1/2

Ket: Q = debit
A = luas basah
V = kecepatan aliran
R = radius hdrologi = Q/A
O = keliling basah
I = kemiringan saluran

Contoh:
Gambar:

Luas suatu daerah yang akan dialiri air adalah 5000Ha
Rencanakan saluran dari tanah( harus Trapesium)

Q = 1,1*1,2*1,3*1,0 ltr/dtk/Ha* 5000Ha
= 8580 ltr/dtk = 8,58m3/dtk

Diambil dari table jika Q = 8,58
V = 0,6
k = 42,5 (tanah)
m = 1 : 1,5
b/h= 3,5

Q = A* V
A = Q/V
= 8,58/ 0,6
= 1,69 m

b = 3,5h = 3,5 * 1,69 = 5,915 ≈ 6meter

gambar :

h = 1,69m
b = 6 m
maka A(luas basah diambil dari luas trapesium)
A = [( 6 + 3*1,69)+6]/2 * 1,69
= 14,42m2
R = A/O
= 1,18
V = Q/A
= 8.58/14,42 = 0,595
I = V/ (k*R1/3)
= 0. 000157 ≈ 0,0002 m

Jadi jika jarak saluran 100m maka penurunanya 2cm
Jadi dengan tanah terlalu lebar( 6m) jadi pembebasan tanah terlalu banyak)

Dicoba dengan Pasangan
Keuntungan : - bias tegak
- V bisa besar ( 2m/dtk)
- k besar = 60(pasangan)

A = Q/V
= 8,58/ 2 = 4,29m2
Diambil b = 2meter
h = 2,145≈ 2,15 meter

Perencanaan bangunan terjun
1) Terjun Tegak

Ex: Rencanakan bangunan terjun dengan tinggi dasar saluran 1.5meter dengan debit air 2m3/detik
Dimisalkan lebar saluran sama dengan lebar terjunan, diambil 2meter
q = Q/B
= 2/ 2 = 1 m2/detik

Penyelesaian:

1) Hitung H1 dan Yc
H1 = 3/2 * Yc

Yc = 3√(q2/g)
= 3√(1 2/9,8)
= 0,467 meter ≈ 0.45 m= 45 cm

H1 = 3/2 * 0,45 meter = 0, 675 meter ≈ 0.65 meter = 65 cm

2) Hitung Vu
Vu = √{2g(ΔZ + H/2)}
= √{2*9,8(1,5 + 0,65/2)}
= 5.9 m/ dtk

3) Hitung Yu
Yu = q / Vu = 1/ 5.9 = 0,169 meter ≈ 17 cm

4) Hitung Fru
Fru = Vu/ √( g* Yu)
= 4.575 ≈ 4.5

Diambil dari grafik dengan nilai Fru = 4.5
Yd/ ΔZ = 0.6
Yd = 0.09 meter ≈ 1 m

Lp/ ΔZ = 1.5
Lp = 2.25 m

Lj ≈ 4* Yd
= 4 m

Setelah didapatkan semua data lalu gambar sketsanya

Thursday 8 October 2009

Materi Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA)

Pengembangan Sumber Daya Air( PSDA)

A. Potensi Sumber Daya Air
1. Hujan :diukur dengan tinggi hujan(mm/hari), deras( mm/detik)
2. Mata air : diukur dengan Debit (m3/detik atau liter/detik)
3. Sungai : diukur dengan Debit dan Kecepatan( km/jam atau m/detik)
4. Rawa/ Danau : diukur dengan volume( m3)
5. Laut : diukur dengan kedalaman (m)
6. Air tanah : diukur dengan volume
7. Salju : diukur dengan volume

B. Pemanfaatan Sunber Daya Air
1. Hujan: - irigasi - kolam ikan
- air bersih
*Contoh masalah:
Berapa tinggi hujan yang dibutuhkan untuk mengairi sawah dengan tanaman padi?

Jawab: - factor kebutuhan air untuk Padi adl 1 lt/dtk/Ha
Padi gogo 0.4 lt/dtk/Ha
Palawija 0.4 lt/dtk/Ha
- factor penguapan di jawa tengah 5mm/hari
- factor peresapanya 2mm/hari
Hujan yang dibutukan dalam 1hari = 24* 3600 = 86.400ltr= 86,4 m3
V= A * h
h = 86,4 m3/ 10000m2 = 8,64 mm/hari
Total tinggi hujan yang dibuthkan= 8,64+ 5+ 2= 15,66 mm/hari

*Kebutuhan air bersih menurut WHO:
Daerah kota besar = 250 ltr/hari/orang
Daerah kota kecil = 200 ltr/hari/orang
Daerah pedesaan = 150 ltr/hari/orang

Tuesday 6 October 2009

Materi AMDAL sipil UNSIQ

MATA KULIAH AMDAL
Latar belakang:
- Analisa mengenai dampak lingkungan lahir dengan diundangkanya undang- undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu National Environmental Policy Act (NEPA), pada tahun 1969
- Amdal merupakan suatu reaksi masyarakat terhadap kerusakan lingkungan yang disebabka oleh aktivitas manusia yang terutama disebabkan oleh pembangunan dan penggunaan teknologi yang berlebihan dan terkesan mengabaikan lingkungan.

Pengertian Amdal dan Andal:
- Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan.
- Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup,yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan,
- Selanjutnya AMDAL dirumuskan sebagai suatu analisis mengenai dampak lingkungan dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluais dan pendugaan dampak proyek dari bangunanya, prosesnya maupun system dari proyek terhadaplingungan yang berlanjut ke lingkungan hidup.

Mengapa diperlukan AMDAL?
- AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek- proyek pembangunan.
- AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karna undang- undang dan peraturan pemerintah menghenakinya.

Siapa yang harus melakukan AMDAL?
- Dengan dasar bahwa penybab timbulnya pencemaran lingkungan adalah kegiatan suatu proyek, maka harus dilakukan AMDAL dan pembiayaan adalah pemilik proyek.
- Tangung jawab pemilik proyek untuk menyelenggarakan AMDAL bukan berarti harus melakukan sendiri, pemilik proyek dapat menyerahkan studi AMDAL keada konsultanatau pihak lain atas dasar saran dari pemerintah.

Konsep AMDAL
- Secara formal berasal dari undang- undang (NEPA)
- Dalam UU ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventive terhadap lingkngan yang mungkin akan ditimbulkan ole suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.
- Juga didasarkan pada konsep ekologi yang mempelajari interaksi antara mahluk hidup dan lingkunganya.
- AMDAL merupakn bagianilmu ekologi pembangunan yang mempelajari hubungan timbale balik anatara pembangunan dan lingkungan.


Peraturan perundangan mengenai AMDAL
- UU No.4 Tahub 1982 Pasal 16 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Pelaksanaan diatur dengan PP No. 29 tahun 1986 selanjutnya diganti dengan PP No. 51 tahun 1993
- UU No. 23 Thun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan Hidup

Arti Dampak
- Dampak adalah suatu prubahan yang terjadi sebagai akibat dari suatu aktivitas.
Aktivitas dapat bersifat alami maupun yang dilakukan oleh manusia.
- Dampak pembangunan diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan.
- Dampak juga dapat diartikan sebagai adanya suatu benturan antara dua kepentingan, yaitu kepentingan pembangunan proyek dengan kepentingan usaha melestarikan kualitas lingkungan yang baik.

Usaha atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting
- Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
- Eksploitasi SDA baik yang diperbaharui maupun yang tidak
- Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi SDA/ perlindngan cagar budaya
- Proses kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan SDA dalam pemanfaatannya
- Introduksi jenis tumbuhan, hewan, dan jenis jasad renik
- Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati
- Penerapan tenologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruh lingkungan hidup
- Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi

Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan
- Jumlah manusia yang aakn terkena dampak
- Luas wilayah persebaran dampak
- Intensitas dan lamannya dampak berlangsung
- Banyaknya komponen lainya yang terkena dampak
- Sifat komulatif dampak
- Berbalik atatu tidak berbaliknya dampak

Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia dan mahluk lainya
Komponen Lingkungan Hidup:
1. Lingkungan fisik(anorganik) ,lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik dan fisiogeografis: tanah, udara, air, radiasi, gaya tarik, ombak dan sebagainya.
2. Lingkungan biologi(organic), segala sesuatu yang bersifat biotis
3. Lingkungan social, interaksi manusia dengan lingkungan
4. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara institusional, berupa lembaga- lembaga masyarakat

Sasaran Pengelolaan Lingkungan Hidup :
- Tercapainya keselarasan, keserasian, da keseimbangan antara manusia dan lingkungn hidup.
- Terwujudnya manusia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup.
- Terjaminya kepentingan generasi masa kini dan masa depan.
- Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
- Terkendalinya pemanfaatn sumbar daya secara bijaksana.
- Terlindungnya Negara terhadap dampak usaha dan atau kegiatan diluar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.


MATERI AMDAL

Permasalahan Lingkungan

Berbagai masalah lingkungan
Permasalahan lingkungan didunia akhir- akhir ini ada 4:
- Pemanasan global
- Kerusakan ozon
- Keanekaragaman hayati
- Masalah perairan

Permasalah lingkungan di dunia berkembang
Setiap Negara mempunyai permasalahan lingkungan yang berbeda- beda
Secara umum permasalahan lingkungan di Negara berkembang yaitu:
o Pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi daya recover- nya
o Pemanfaatan yang melebihi daya dukungnya
o Pencemaran lingkungan air, daratan, atsmosfer
o Masalah pertambahan penduduk yang menambah beban yang ditanggung lingkungan

Pertambahan yang cepat di Negara yang sedang membangun ini menyebabkan beberapa permasaahan lingkungan, yaitu:
- Proses urbanisasi akan terjadi sehingga menyebabkan persoalan udara,air, dan tanah diwilayah perkotaan serta limbah dan kepadatan lalu lintas
- Tekanan penduduk terhadap lahan akan semakin tinggi, akibatnya akan terjadi erosai dan sedimentasi
- Tekanan penduduk terhadap lingkungan hutan/lindung menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan

Persoalan nilai lingkungan hidup
- Menjadi debat mengenai ekonomi lingkungan karma lingkungan mempunyai nilai ekonomi
- Para ekonom dituntut untuk memperhitungkan bagaimana nilai suatu lingkungan dan berapa nilai lingkungan seandainya terjadi kerusakan
- Sebagai contoh adalah nilai kebakaran hutan akibat tekanan penduduk untuk kegiatan pertanian, perkebunan, dan kegiatan penggunaan lainnya

Masalah lingkungan kegiatan pembangunan
- Menurut keputusan Menteri LH No. 17/2001 secara garis besar permasalahan lingkungan hidup bervariasi menurut sector dan besaran kegiatan proyeknya
- Meliputi bidang Ketahanan dan keamanan, pertanian, perikanan, kehutanan, kesehatan, perhubungan, teknologi satelit, perindustrian, prasarana wilayah, energi, dan sumber daya mineral, pariwisata, pengembangan nuklir, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun(B3), bidang rekayasa genetika
- Bidang kesehatan dan keamanan: aktivitas militer dengan skala yang berpotensi menimbulkan resiko lingkungan dengan terjadinya ledakan serta keresahan social, misal: pangkalan militer
- Pertanian: kegiatan petanian dalam kawasan budidaya kehutanan dan non- kawasan budidaya kehuatanan
- Kehutanan: pemanenan pohon dengan diameter tertentu berotensi merubah struktur dan komposisi tegakan satwa liar dan habitatnya
- Periakanan: kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak berupa penurunan kualitas air penurunan stabilitas garis pantai, potensi konflik social dan potensi limbah cair dan padat yang ditimbulkan
- Kesehatan: berpotensi menimbulkan dampak penting dalam bentuk limbah B3/ radioaktf dan potensi penularan penyakit, missal pembanguna rumah sakit
- Pehubungan: berpotensi menimbulkan dampak beruoa emisi, gangguan lalu- lintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, ekologi dan dampak social, misal pembangunan stasiun KA, pelabuahan, relakmasi dan bandara udara
- Teknologi satelit: memerlukan lokasi khusus dan teknologi canggih, tertutup bagi masyarakat, misal pembangunan fasilitas peluncuran satelit
- Perindustrian: semua kegiatan industri dan besaranya seperti: industri semen, pupuk, besi, dll
- Prasarana wilayah: pembangunan waduk, DAS, pembanguna rawa/ reklamasi rawa,pembangunan pengaman pantai, pembanguna kanal, jalan tol, perumahan dalam skala besar
- Energi dan sumber daya mineral: dampak penting terhadap lingkungan seperti merubah bentang alam, ekologi dan hidrologi, misal kegiatan pertambangan, ketenag listrikan, minyak dan gas bumi
- Pariwisata: berpotensi menimbulkan dampak berupa gangguan lalu lintas, aksebilitas lalu lintas, pembebasan lahan dan sampah. Misal: taman rekreasi, kawasan wisata, hotel, lapangan golf
- Pengembangan nuklir: berpotensi dampak pengoprasian, keamanan konstruksi, beresiko tinggi, dampak radiasi pasca operasi dan transportasi penyimpana pembuangan nuklir
- Pengelolaan limbah bahan bebahaya dan beracun(B3): semua kgiatan yang bersifat jasa layanan, komersial, menetap dan mengelola berbagai jenid\s dan sifat limbah B3
- Bidang rekyasa genetika: intrduksidan budidaya produk bioteknologi hasil rekayasa genetika

Monday 5 October 2009

makalah manusia dan kegelisahan

MAKALAH MANUSIA DAN KEGELISAHAN



Untuk melengkapi mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Disusun oleh :
1. Agus S
2. Dona M
3. Heli S.A
4. Khamid

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL SEMESTER 3A
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali karunia nikmat-Nya. Sholawat serta salam untuk baginda Rasulullah Muhammad Saw yang telah membawa pencerahan bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Penyusun berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sebagaimana mestinya.
Disadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun tugas ini telah selesai, penulis menyadari dalam penyusunan masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan sehingga segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.










DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. MANUSIA DAN KEGELISAHAN 2
B. SEBAB-SEBAB TIMBULNYA RASA TAKUT 3
C. BENTUK-BENTUK KEGELISAHAN 4
BAB III PENUTUP 6
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan- harapan dan setiap manusia mempunyai hak untuk itu, tidak seorang pun dapat menghalanginya. Untuk mencapai harapan- harapan itu manusia berusaha, yang mungkin usaha itu dengan mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha dengan sekuat tenaga, setelah berusaha maka orang- orang akan gelisah menunggu dan menanti bagaimana hasil usaha mereka, sesuaikah dengan apa yang mereka korbankan, berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.
Sering sekali dalam menunggu hasil- hasil dari usaha mereka, mereka tidak sabar, hati mereka tidak tentram, tidak damai dan lain sebagainya sampai- sampai mereka jarang menggunakan akal sehatnya. Untuk itu di sini kami akan mencoba memberi uraian mengapa kita gelisah, mengapa kitamerasa khawatir, mereka tidak tentram dan hati kita berdebar dalam menunggu di samping itu pula akan diuraikan mengapa dan apa penyebabnya kita merasa demikian serta bagaimana cara menanggulangi kegelisahan dan kekhawatiran yang kita alami. Di sini kami mencoba memberikan gambaran cara pemecahan rasa gelisah yang mungkin dialami, sebab sering kali orang yang mengalami kegelisahan menanggulangi atau menyalurkan dengan hal- hal yang bersifat negatif. Sudah tentu cara- cara ini tidak benar, hal ini terjadi karna dalam pemecahan masalah ini mereka tidak menggunakan akal sehat, dengan kata lain emosi dan rasio mereka tidak stabil lagi dan kadang- kadang malah emosi mereka lebih menonjol sehingga tindakan- tindakan mereka tidak terkontrol. Disamping itu juga kegelisahan dan kekhawatiran ini di alami oleh setiap orang hidup yang mempunyai harapan.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Manusia dan kegelisahan
Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya.
Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup
2.Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan masyarakat sekitarnya.



B. Sebab-sebab timbulnya rasa takut :
1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.
2 Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki keyakinan dan keberanian.

Penanggulangan Penderita Ansietas :
1. Menjelaskan kelainan yang dideritanya, yakni mengungkapkan trauma dimasa lampau yang mungkin mengakibatkan konflik dihatinya.
2. Psikoterapi, yakni memberikan kepastian dan keyakinan bahwa sang penderita akan selalu dilindungi fan dimengerti serta diberikan rasa simpati dan perhatian kepadanya.
3. Berupaya agar dirinya memasuki suatu keadaan yang rileks.
4. Mendekatkan diri kepada Allah.
5. Pemberian obat penenang


C. Bentuk-bentuk kegelisahan
1. Keterasingan
Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Sumber-sumber dari keterasingan:
~ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
contoh: mencuri, angkuh, keras kepala,dll
~ Sikap rendah diri, merasa tidak berharga karena cacat fisik, pendidikan rendah dan sebagainya
2. Kesepian
Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang menimpa jiwa orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga terjadi kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.
3. Ketidakpastian
Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih, teratur untuk logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu menerima rangsangan lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.





4. Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
a. Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda tertentu atau keadaan tertentu dilingkunganya.
b. Kecemasan neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba- tiba
c. Kecemasan moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.




BAB III
PENUTUP

Setiap orang siapapun itu, baik mereka yang tingkat sosialnya tinggi, yang tingkat sosialnya sedang ataupun tingkat sosialnya rendah pasti mempunyai cita- cita, dan karena cita- cita itu mereka berusaha mencapainya, dan setiap orang berhak untuk itu dan dengan demikian tidak seorangpun dapat melarang atau menghalangi seorang untuk mencapai cita- cita. Dari usaha mereka untuk mencapai cita- cita pasti akan menunggu hasil,apakah berhasil atau gagal.
Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya.










DAFTAR PUSTAKA

1. M. Habib Mustopo, Drs. "Ilmu Budaya Dasar, Kumpulan Essay Manusia dan Budaya" (Bandung, 1998, Pustaka Setia)
2. Abdul Kholiq, Drs. " Ilmu Budaya Dasar dalam Perspektif Al- Qur' an" (Wonosobo, 2003, LP3M Unsiq)

Makalah manusia dan akal

AKAL , WAHYU DAN
JALAN MENGENAL ALLAH





Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam 4
Dosen pengampu Bapak Drs. M. Sukardjo, H., M. Ag


Disusun Oleh :
Nama : Sugiyono
NIM : 7007015






FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL IV
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2008
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “AKAL, WAHYU DAN JALAN MENGENAL ALLAH”.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga menjadi lebih baik. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa disana-sini dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruannya. Penyusun dengan senang hati menerima koreksi dan teguran dari pembaca untuk kelengkapan dan perbaikan makalah ini.
Untuk itu penyusun menyampaikan maaf dan ucapan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.






Wonosobo, April 2009



Penyusun










DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. DEFINISI AGAMA 1
B. METODE MAKRIFAT 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH 4
A. TUJUAN AGAMA 4
B. AGAMA DAN FITRAH MANUSIA 4
C. AGAMA DAN AKAL 5
D. PENGERTIAN WAHYU 6
E. BATASAN AKAL DAN WAHYU 7
F. KESESUAIAN AKAL DAN WAHYU (AGAMA) 8
BAB III PENUTUP 10
A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

A. DEFINISI AGAMA
Dalam bahasa Arab, secara leksikal, agama disebut dengan al-diin yang berarti ajaran, penyerahan, balasan dan ketaatan. Adapun arti al-diin secara gramatikal bisa didefenisikan sebagai berikut, “Al-Din atau agama adalah seluruh rangkaian ilmu, makrifat dan pengetahuan suci yang secara teoritis maupun praktis”, yakni seluruh tinjauan dan pandangan terhadap pengamalan-pengamalan yang mengandung muatan suci. Tentu defenisi ini bersifat luas dan tidak terbatas pada satu agama, sebab seluruh agama mempunyai konsepsi-konsepsi dan praktek-praktek yang dipandang suci oleh para penganutnya. Adapun mengenai kebenaran ajaran suatu agama, hal tersebut menjadi model dalam pembahasan sistem keyakinan dan kepercayaan secara teoritis dan praktis, dimana akal dapat menguji sejauh mana kebenaran serta kesesuaian agama itu dengan hakikat realitas. Misalnya pandangan Islam tentang Tuhan berbeda dengan Kristen, Yahudi, Hindu, Budha, Tao, Konghucu dan agama-agama lainnya. Manakah diantara agama-agama tersebut yang mempunyai pandangan dan keyakinan tentang Tuhan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan bersesuaian dengan akal dan realitas hakiki?
Jika defenisi tersebut di atas dihubungkan dengan Islam maka agama berarti seluruh makrifat yang berkaitan dengan Tuhan yang terdapat dalam teks-teks suci al-Quran dan sunnah nabi.
Agama dapat juga didefenisikan sebagai berikut, “Al-Diin yang berarti ketaatan mutlak dan balasan yang dijabarkan dalam bentuk keyakinan, akhlak, hukum-hukum dan undang-undang yang berkaitan dengan individu dan masyarakat. Agama-agama langit adalah agama-agama yang berasal dari sisi Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi-nabi as, sebab itu masalah dan persoalan agama ditetapkan berdasarkan wahyu dan berita-berita yang diterima secara yakin. Makna leksikal al-diin adalah kepatuhan, ketaatan, penyerahan dan balasan. Dan makna istilahnya adalah keseluruhan keyakinan, akhlak, undang-undang dan aturan-aturan yang bertujuan mengatur urusan-urusan manusia dan membimbing mereka. Tidak semua ajaran itu seluruhnya benar dan dan juga sebaliknya, dan terkadang dalam beberapa ajaran bercampur antara benar dan batil. Jika keseluruhan ajarannya adalah benar maka disebut agama yang benar, dan begitu pula sebaliknya disebut agama yang batil atau percampuran antara benar dan batil.
B. METODE MAKRIFAT
Jika kita ingin mengindentifikasi metode-metode pencapaian makrifat kepada Allah oleh setiap orang memiliki metode dan cara tersendiri dalam meraih makrifat tersebut. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa jalan-jalan menuju Tuhan sebanyak jiwa-jiwa makhluk yang ada di alam ini. Tetapi apabila kita ingin meninjau sisi yang sama dari jalan-jalan makrifat kepada Allah tersebut, maka terdapat beberapa pendekatan universal yang dapat mencakup semua manusia. Dibawah ini terdapat beberapa metode dalam pencapaian makrifat kepada Allah, antara lain :
a. Metode Argumentasi
Cara ini dapat ditempuh dan dijalani oleh setiap orang yang memiliki akal sehat, sebab cara ini menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip rasionalitas dalam menetapkan eksistensi Tuhan, sifat dan perbuatan Tuhan. Namun dalam metode ini juga terdapat tingkatan-tingkan argumentasi dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit dan filosofis (dengan argumentasi filsafat).
b. Metode Syuhudi
Cara ini, jika ditinjau dari segi epistemologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari metode argumentasi di atas, sebab dalam syuhudi manusia mengenal Tuhan dengan ilmu huduri, sedangkan pada metode pertama dengan ilmu husuli. Cara ini dijalani dengan pembersihan dan pensucian nafs (jiwa) lewat pendisiplinan diri pada tingkatan-tingkatan spiritual hingga mencapai maqam “penyaksian” Tuhan dan dengan pandangan batin memandang sifat jalal dan jamal-Nya.
c. Metode Kontemplasi
Manusia dalam perjalanan hidupnya senantiasa dipenuhi dengan rasa ingin tahu terhadap apa yang dihadapannya, sebab itu apa saja yang disaksikannya senantiasa memotivasinya untuk mengenal dan mengetahuinya lebih jauh dan lebih dalam. Dan dengan berpikir terhadap fenomena-fenomena alam yang disaksikannya serta hubungan satu sama lainnya bisa mengantarkannya pada penemuan akan keberadaan Tuhan dan sifat-sifat-Nya seperti ilmu, iradah, hikmah dan kekuasaan. Jalan ini bersandar pada pengamatan dan penyaksian alam natural, sebab itu disebut jalan perenungan dan observasi. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya jalan ini tidak dapat dicapai tanpa menggunakan prinsip-prinsip akal
d. Metode Akal
Jalan ini menggunakan premis-premis akal dan logika serta metode-metode argumentasi yang murni bersandar pada kaidah akal dalam pembuktikan keberadaan Tuhan dan menetapkan sifat-sifat khusus yang layak bagiNya, seperti hidup, ilmu, hikmah, iradah, dan kuasa, serta membersihkan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak, seperti bermateri, beranak dan terbatas
e. Metode Fitrah
Berbeda dari dua jalan sebelumnya, jalan ini tidak dengan akal dan juga tidak dengan kontemplasi alam tabiat. Manusia dengan hanya merujuk pada kedalaman batinnya, dia akan menemukan dan memperoleh makrifat Tuhan. Dengan metode fitrah dan jalan mukasyafah irfani serta jalan musyahadah kalbu termasuk dalam katagori jalan ini dalam menemukan Tuhan dan sifat jalal dan jamal-Nya. Jalan ini hanya terbuka bagi hati-hati yang bersih yang tidak dipenuhi dengan hawa nafsu, cinta materi dan duniawi.










BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. TUJUAN AGAMA
Kitab-kitab suci yang diturunkan Tuhan beserta Rasul dan Nabi-Nya, semuanya mengajak manusia menyembah Tuhan dan mengesakan-Nya, berbuat baik kepada manusia dan menegakkan keadilan. Jelaslah agama dalam hal ini merupakan hidayah Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan Tuhan juga memberi petunjuk pada manusia dalam rangka menyampaikan mereka kepada kebahagiaan di dunia dan kesempurnaan di akhirat. Yakni tujuan agama dalam konteks ini adalah memberi hidayah dan petunjuk kepada manusia, mengaktualkan potensi manusia dan mengangkat manusia ke maqam kedekatan Tuhan.
Hakikat agama adalah kebahagiaan, kedamaian dan kemenangan seluruh umat manusia. Agama adalah jalan mencapai puncak tujuan penciptaan dan puncak kesempurnaan manusia. Agama bertujuan mengangkat manusia dari alam materi yang rendah menuju ke alam malakuti yang tinggi. Agama berkeinginan membantu manusia menyelesaikan berbagai problematika di dunia ini. Agama ingin menghilangkan ketakutan manusia kepada kematian dengan memberikan harapan kepada kehidupan abadi. Agama ingin mendekatkan manusia kepada Tuhan Penciptanya Yang Esa.

B. AGAMA DAN FITRAH MANUSIA
Kata fitrah secara leksikal bermakna watak ciptaan suatu maujud, namun dalam istilahnya mempunyai pengertian yang bermacam-macam. Dan yang kita maksudkan dari pada fitrah disini adalah sisi-sisi universal yang terdapat pada manusia dan mendasari sifat dan kecenderungan hakiki manusia dalam menerima agama dan penyembahan kepada Tuhan.
Adapun mengenai fitrah manusia kepada Tuhan dan agama terdapat tiga pandangan:
1. Membenarkan keberadaan Tuhan merupakan pengetahuan yang bersifat fitrah manusia. Fitrah dalam pengertian ini adalah fitrah akal yang berhubungan dengan sistim pengenalan dan pengetahuan manusia.
2. Manusia secara hudhuri dan syuhudi memiliki pengetahuan kepada Tuhan, dan manusia - berdasarkan potensinya masing-masing - mendapatkan pengetahuan hudhuri dari Tuhan tanpa perantara.
3. Fitrah manusia kepada Tuhan adalah kecenderungan alami dan esensi yang terdapat dalam diri manusia, yakni kecenderungan dan keinginan kepada Tuhan merupakan hakikat penciptaan manusia.
Syahid Murtadha Muthahari dalam mengomentari pandangan pertama berkata, “Sebagian orang yang berpandangan tentang kefitrahan pengetahuan kepada Tuhan yang mereka maksud dalam hal ini adalah fitrah akal. Mereka berkata bahwa manusia berdasarkan hukum akal yang bersifat fitrah tersebut tidak membutuhkan premis-premis argumentasi dalam menegaskan wujud Tuhan. Dengan memperhatikan tatanan eksistensi dan keteraturan segala sesuatu, maka otomatis dan tanpa membutuhkan argumen, manusia mendapatkan keyakinan tentang keberadaan Sang Pengatur dan Sang Perkasa.”
Pandangan kedua tentang fitrah adalah manusia secara fitrah mempunyai pengetahuan hudhuri kepada Tuhan, bukan dengan ilmu hushuli yang diperoleh lewat argumentasi akal. Yakni manusia mempunyai hubungan yang dalam dan hakiki dengan Penciptanya, dan ketika manusia memandang ke dalam dirinya, dia akan menemukan hubungan tersebut. Karena kebanyakan manusia sibuk dengan kehidupan materi, maka dia tidak mendapatkan hubungan dengan Penciptanya. Tapi manusia pada saat memutuskan hubungannya dengan kesibukan-kesibukan kehidupan dunia, atau saat manusia kehilangan harapan dari sebab-sebab materi, barulah manusia merasakan hubungan tersebut yang terdapat dalam dirinya.
Fitrah dalam pandangan ketiga juga bukan fitrah akal atau pengetahuan hushuli yang sederhana, tetapi yang dimaksud adalah fitrah qalbu. Syahid Muthahari berkata, “Fitrah qalbu adalah manusia secara khusus diciptakan berkecenderungan dan berkeinginan kepada Tuhan. Dalam diri manusia telah diletakkan suatu bentuk instink pencarian Tuhan, kecenderungan kepada Tuhan, cinta dan penyembahan kepada Tuhan, sebagaimana instink kerinduan kepada ibu dalam watak seorang anak.

C. AGAMA DAN AKAL
Akal dalam bahasa arab bermakna mencegah dan menahan, dan ketika akal dihubungkan dengan manusia maka bermakna orang yang mencegah dan menahan hawa nafsunya. Selain itu akal juga digunakan dengan makna pemahaman dan tadabbur. Jadi akal dari segi leksikalnya bisa bermakna menahan hawa nafsu sehingga dapat membedakan antara benar dan salah, juga bisa bermakna memahami dan bertadabbur sehingga memperoleh pengetahuan.
Akal dalam istilah mempunyai makna yang bermacam-macam dan banyak digunakan dalam kalimat majemuk, dibawah ini macam-macam akal, antara lain:
1. Akal instink : Akal manusia di awal penciptaannya, yakni akal ini masih bersifat potensi dalam berpikir dan berargumen;
2. Akal teoritis : Akal yang memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang ada dan tiada (berkaitan dengan ilmu ontology), serta dalam hal tindakan dan etika mengetahui mana perbuatan yang mesti dikerjakannya dan mana yang tak pantas dilakukannya (berhubungan dengan ilmu fiqih dan akhlak).
3. Akal praktis : Kemampuan jiwa manusia dalam bertindak, beramal dan beretika sesuai dengan ilmu dan pengetahuan teoritis yang telah dicerapnya .
4. Akal dalam istilah teologi bermakna proposisi-proposisi yang dikenal dan niscaya diterima oleh semua orang karena logis dan riil.
5. Juga akal dalam istilah teologi bermakna proposisi-proposisi yang pasti dalam membentuk premis-premis argumen dimana meliputi proposisi badihi (jelas, gamblang) dan teoritis.
6. Akal substansi: sesuatu yang non materi dimana memiliki zat dan perbuatan.
Tentu yang kita maksudkan dalam pembahasan agama dan akal disini adalah akal yang berfungsi dalam argumentasi dan burhan dimana didasarkan atas proposisi-proposisi yang pasti dan jelas, sehingga nantinya dapat diketahui bahwa pengetahuan-pengetahuan yang bersifat pasti dan filosofis (argumentasi filsafat) tidak memiliki kontradiksi dengan doktrin-doktrin suci agama.

D. PENGERTIAN WAHYU
Ragib Isfahani dalam menjelaskan pengertian wahyu secara literal berkata, “Akar kata wahyu bermakna isyarat cepat, oleh sebab itu setiap perbuatan yang dilakukan dengan cepat disebut wahyu. Dan ini bisa berbentuk ucapan bersandi dan berkinayah, atau tidak dalam bentuk kata-kata tapi berbentuk isyarat dari bagian anggota-anggota badan atau dalam bentuk tulisan.”
Wahyu bukanlah sejenis ilmu hushuli yang didapatkan lewat mengkonsepsi alam luar dengan panca indera dan akal pikiran, tetapi wahyu adalah sejenis ilmu hudhuri, bahkan wahyu merupakan tingkatan ilmu huduri yang paling tinggi. Wahyu adalah penyaksian hakikat dimana hakikat tersebut merupakan pilar dan hubungan hakiki eksistensi manusia, manusia dengan ilmu hudhuri mendapatkan hubungan eksistensi dirinya dengan Tuhan dan kalam Tuhan, sebagaimana manusia mendapatkan dirinya sendiri.

E. BATASAN AKAL DAN WAHYU
Tak dapat diragukan dan dipungkiri bahwa akal memiliki kedudukan dalam wilayah agama, yang penting dalam hal ini menentukan dan menjelaskan batasan-batasan akal, sebab kita meyakini bahwa hampir semua kaum muslimin berupaya dan berusaha mengambil manfaat akal dalam pengajaran agama dan penjelasan keyakinan agama secara argumentatif. Para filosof Islam dalam hal ini juga berusaha menjelaskan batasan antara akal dan syariat (hukum-hukum agama). Al-Kindi (lahir 185 H), filosof Islam pertama yang mendalami filsafat dan terlibat dalam penerjemahan karya-karya filsafat adalah tokoh yang sangat memperhatikan masalah tersebut. Dia berupaya menerangkan kesesuaian akal dan wahyu, antara filsafat dan syariat. Menurut keyakinan dia, jika filsafat adalah ilmu yang mendalami hakikat-hakikat realitas sesuatu, maka mengingkari filsafat identik mengingkari hakikat sesuatu, yang pada akhirnya menyebabkan ketidaksempurnaan pengetahuan. Oleh sebab itu, tidak ada kontradiksi antara agama dan filsafat. Dan jika terdapat kontradiksi secara lahiriah antara wahyu dan pandangan-pandangan filsafat, maka cara pemecahannya adalah melakukan penafsiran dan ta’wil terhadap teks-teks suci agama. Metode ini dilanjutkan dan diteruskan oleh Al-Farabi.
Ibnu Sina membagi dua filsafat yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Poin penting dalam pandangan Ibnu Sina tentang hubungan akal dan wahyu adalah pandangannya tentang dasar pembagian filsafat praktis dimana berpijak pada syariat Ilahi. Ibnu Sina berkata, ” … maka filsafat praktis dibagi menjadi (al-hikmah al –amaliyyah) yaitu pengaturan negara (al-hikmah al-madaniyyah), pengaturan keluarga (al-hikmah al-manziliyyah), dan akhlak dan etika (al-hikmah al-khulqiyyah), ketiga bagian ini didasarkan pada syariat Tuhan dan kesempurnaan batasan-batasannya dijelaskan dengan syariat serta pengamalannya sesudah manusia memperoleh pengetahuan teoritisnya terhadap undang-undang dan rincian pengamalannya.”
Pandangan-pandangan para filosof Islam tersebut menjelaskan tentang wilayah dan batasan akal terhadap wahyu, dimana akal menentukan dan mendefenisikan hal-hal universal yang berhubungan dengan pandangan dunia agama, dan adapun hal-hal yang bersifat terperinci dan pengamalannya ditentukan oleh agama itu sendiri. Tujuan agama dan kemestian manusia untuk beragama serta penentuan agama yang benar dibebankan pada kemampuan akal. Akal tidak memahami masalah-masalah seperti dari mana manusia datang, tujuan hakiki kehadiran dia, cara dia berterima kasih kepada Pencipta, kemana manusia setelah meninggal, dan bagaimana bertemu Tuhannya, tetapi akal manusia memahami bahwa pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat dijawab oleh agama (dalam pengertian khusus) dan bukan tanggung jawab serta diluar kemampuan akal pikiran manusia.

F. KESESUAIAN AKAL DAN WAHYU (AGAMA)
Tuhan mengutus Nabi-nabi disertai wahyu dan agama untuk memberi hidayah umat manusia. Dan Tuhan pun yang menciptakan akal manusia. Akal adalah salah satu fenomena diantara fenomena-fenomena alam yang ada. Tuhan adalah Pencipta akal dan Tuhan juga merupakan sumber syariat dan agama (wahyu). Jadi akal dan wahyu berasal dari Tuhan dan berujung pada satu hakikat yang tinggi dan suci.
Dalam teologi Islam ada konsep “kebaikan dan keburukan dalam timbangan akal” (husn wa qubh al-aql), artinya akal dapat menetapkan dan menilai berbagai perbuatan dan tindakan, serta menghukumi baik dan buruknya atau benar dan salahnya. Akal menetapkan perbuatan baik Seperti keadilan, kejujuran, balas budi, menolong orang-orang yang dalam kesulitan dan kemiskinan, dan juga menilai perbuatan buruk seperti kezaliman, menganiaya dan merampas hak dan milik orang lain. Dalam konteks ini, akal dengan tanpa bantuan wahyu dapat menunjukkan kepada manusia mana keadilan dan kezaliman, kejujuran dan kebohongan. Dalam hal ini juga syariat Tuhan menegaskan dan memberi hidayah manusia supaya tidak mengingkari keputusan akal. Oleh sebab itu, jika husn wa qubh al-aql ini dinafikan, maka syariat tidak dapat ditetapkan. Nasiruddin Thusi berkata, “Baik dan buruk dalam mizan akal (husn wa qubh al-aql) secara mutlak tertegaskan, karena keduanya berkaitan erat dalam keberadaan dan keabsahan syariat”. Artinya jika akal tidak dapat menetapkan kebaikan dan keburukan, maka syariat juga tak dapat ditetapkan, karena bohong misalnya jika menurut akal hal iut tidaklah buruk, maka manusia tidak bisa menilai perkataan jujur para Nabi-nabi as adalah baik. Manusia juga tak dapat mengetahui bahwa para Nabi dan Rasul as pasti tidak bohong. Jika manusia mengetahui dari syariat bahwa para nabi pasti berkata jujur dan kejujuran adalah sifat yang mulia, maka muncul masalah bahwa syariat yang belum diketahui apakah hasil dari perkataan jujur atau bohong, sehingga dipercayai kejujuran dan kebenarannya. Yang pasti jika baik dan buruk dalam pandangan akal dinafikan, maka sangat banyak hal dan masalah yang dipertanyakan keabsahan dan kebenarannya, hatta syariat itu sendiri.
Jika kita tinjau hubungan antara muatan wahyu dan proposisi akal, maka hubungan tersebut bisa dibagi menjadi tiga bagian:
1. Muatan wahyu sesuai dengan akal;
2. Muatan wahyu lebih tinggi dari akal;
3. Muatan wahyu kontradiksi dengan akal.
Menurut keyakinan Mulla Sadra, wahyu hakiki dan pesan hakiki Tuhan tidak kontradiksi dengan proposisi akal (bagian ketiga). Dalam tinjauan tersebut, dia berkata, “Maka kami bawakan dalil kuat yang berkaitan dengan topik ini, sehingga diketahui bahwa syariat dan akal memiliki kesesuaian sebagaimana dalam hikmah-hikmah lainnya, dan mustahil syariat Tuhan yang benar dan hukum-hukum-Nya berbenturan dan bertentangan dengan makrifat-makrifat akal dan argumentasi rasional, dan binasa bagi filsafat yang teori-teorinya tak sesuai dengan kitab suci Tuhan dan sunnah Nabi-Nya”. Menurut Mulla Sadra, hukum-hukum agama yang penuh dengan cahaya suci Tuhan mustahil bertentangan dan bertolak belakang dengan pengetahuan-pengetahuan universal akal, filsafat yang benar tak mungkin teori-teorinya bertentangan dengan kitab suci Tuhan dan sunnah Nabi-Nya. Dia berkeyakinan bahwa filsafat yang benar dan hakiki adalah filsafat yang memiliki korelasi dengan wahyu suci Tuhan. Secara prinsipil, para filosof yang perkataannya menyalahi agama bukanlah filosof hakiki. Dia berkata, “Dan barang siapa yang agamanya bukan agama yang dianut oleh para Nabi as, maka pada dasarnya dia tidak mendapatkan sedikitpun bagian dari hikmah (filsafat hakiki)”. Artinya, para filosof yang agamanya bukan agama para Nabi as, maka dia tidak mengambil manfaat sama sekali dari filsafat.
Dari perkataan Mulla Sadra di atas, dapat disimpulkan bahwa dia berusaha - dengan pandangan-pandangan argumentatif - membela gagasan kebersesuaian akal dan wahyu, filsafat dan syariat, dan menolak adanya kontradiksi diantara keduanya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengenalan dan pengetahuan akan keberadaan Allah merupakan hal yang asasi dan prinsip bagi manusia yang beragama, meskipun nantinya konsep tentang Allah berbeda sesuai dengan doktrin-doktrin suci agama dan penafsiran aliran kepercayaan masing-masing. Tapi pada intinya semua agama dan aliran kepercayaan tersebut menegaskan dan membenarkan wujud suci dan agung Allah.
Akal berfungsi dalam argumentasi dan burhan dimana didasarkan atas proposisi-proposisi yang pasti dan jelas, sehingga nantinya dapat diketahui bahwa pengetahuan-pengetahuan yang bersifat pasti dan filosofis (argumentasi filsafat) tidak memiliki kontradiksi dengan doktrin-doktrin suci agama.
Wahyu merupakan kata yang tak dapat dipisahkan dari agama-agama langit, sebab wahyu Tuhan merupakan dasar dan prinsip yang membentuk suatu agama samawi. Adapun wahyu menurut istilah adalah terbentuknya hubungan spiritual dan gaib pada setiap Nabi ketika mendapatkan pesan-pesan suci dari “langit”.

B. SARAN
Secara global agama dipandang sebagai jalan dan petunjuk menuju kebahagiaan dan kesempurnaan. Dalam hal ini, kita tidak berbicara tentang agama-agama secara umum, kita hanya berbicara berkaitan dengan agama Islam. Kita meyakini secara argumentatif bahwa hanya agama Islam yang secara utuh memiliki kebenaran, baik secara teoritis maupun praktis.
Oleh sebab itu, manusia harus merujuk kepada agama dan syariat yang diturunkan Allah lewat Nabi-Nya.

DAFTAR PUSTAKA


Kartanegara, Mulyadhi. 2006. Menyelami Lubuk Tasawuf. Erlangga : Jakarta.

Hamzah, Ummu. 2007. Hukum Seputar Darah Wanita. http://Muslimah.or.id. [24April 2009].

Anonymous. 2008. Zakat Fitrah. www.ziombi.com. [24 April 2009].

Anonymous. www.wisdoms4all.com. [24 April 2009].

Makalah Manusia dan Cita serta Harapan

- i -MAKALAH
MANUSIA DAN CITA-CITA
SERTA HARAPAN

Untuk melengkapi mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Disusun oleh:
1. Rachmat S
2. Romadhon
3. Sudarwono
4. Sugiyono

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL SEMESTER 3A
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2008
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “MANUSIA DAN CITA-CITA SERTA HARAPAN”.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga menjadi lebih baik. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa disana-sini dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruannya. Penyusun dengan senang hati menerima koreksi dan teguran dari pembaca untuk kelengkapan dan perbaikan makalah ini.
Untuk itu penyusun menyampaikan maaf dan ucapan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Wonosobo, November 2008

Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II MANUSIA DAN HARAPAN SERTA CITA-CITA 3
A. PENGERTIAN 3
B. SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN 3
C. MAKNA CITA, ANGAN, KEPERCAYAAN 4
BAB III PENUTUP 6
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggalpun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan itu biasanya sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan. Misalnya, Udi yang hanya mampu membeli sepeda, tidak mungkin mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si Pungkuk merindukan bulan".
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapannya terwujud, maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia tak lepas atau tidak boleh bosan berdoa. Hal ini disebabkan karena antara harapan dan kepercayaan itu tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan itu adalah bagian dari hidup manusia. Tiap manusia mempunyai harapan dan sudah barang tentu mempunyai kepercayaan kepada Tuhan YME. Karena itu wajarlah kalau harapan itu banyak menimbulkan daya kreativitas seniman untuk mencipta seni. Banyak hasil seni seperti : seni sastra, seni patung, seni film, seni lukis, seni musik, filsafat yang lahir dari kandungan harapan dan kepercayaan.
Tuhan adalah tumpuan segala harapan. Kepada Nya kepercayaan diutamakan sepenuhnya. Berhasil tidaknya suatu harapan itu tergantung dari usaha orang yang mempunyai harapan.


Dengan terbahasnya masalah kehidupan manusia ini, diharapkan kita semua terbuka hari dan pikiran, sehingga mempunyai persepsi, penalaran, wawasan yang luas dan mendalam tentang kehidupan manusia yang tertuang dalam hasil budaya. Dengan melalui hasil budaya bangsa diharapkan pula kita akan dapat memahami dan menghayati tingkah laku, norma-norma sosial dan nilai-nilai yang terkandung dalam hasil budaya itu, sehingga kita akan lebih manusiawi sebagai salah satu ciri manusia Indonesia seutuhnya.
















BAB II
MANUSIA DAN HARAPAN SERTA CITA-CITA

A. Pengertian
Harapan berasal dari kata harap, artinya kengininan supaya sesuatu terjadi, sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati seseorang yang datangnya merupakan karunia Tuhan, yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mepunyai keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa.
Selama masih hidup, semua orang mempunyai perasaan untuk berharap. Kadang kala seorang yang gagal dalam meraih apa yang diharapkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hidupnya. Ketidak seimbangan ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk yang dapat memberikan beban mental pada diri sendiri, misalnya : putus asa, selalu termenung, frystasi dan sebagainya.

B. Sebab manusia mempunyai harapan
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan
Dengan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan , sebenarnya hewan juga memiliki kodrat tapi yang membedakan adalah manusia mempunyai budi dan kehendak. Budi adalah akal, kemampuan untuk memiliki. Dengan budinya manusia mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.
Dalam diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat. Kita dapat melihat sepanjang jaman manusia selalu hidup berkelompok, bermasyarakat, hidup rukun.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Sudah menjadi kodratnya manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan yang pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi :
o Kebutuhan jasmaniah
miasalnya: sandang, pangan, papan
o Kebutuhan rohaniah
misalnya: kebahagian, kepuasan, keberhasilan, hiburan.

Menurut Abraham Maslow, kebutuhan atau harapan manusia dikategorikan menjadi lima :
1. Harapan untuk memperoleh kelangsunga hidup
2. Harapan untuk memperoleh keamanan
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan memperoleh status atau diterima diakui lingkungan
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita- cita

C. Makna cita, angan, kepercayaan
1. Makna cita- cita
Cita adalah hati, cita- cita adalah suatu keinginan yang terkandung didalam hati karena itu cita- cita berarti keinginan, harapan dan tujuan tetapi harus ada pembeda antar cita- cita/ harapan dengan angan- angan karena sering kita lihat definisi cita- cita itu sama dengan angan- angan.


2. Makna Angan- angan
Angan- nagan bisa diartikan khayaln yaitu sesutu yang susah dan jarang terwujud dalam realita kehidupan. Orang yang pandai berkhayal tidak akan terjadi dinamika dalam kehidupanya karna hidupnya penuh ilusi.

3. Makna Kepercayaan
Percaya berarti mengakui atua meyakini akn kebenaran. Manusia dikaruniani kemampuan jasmani dan rohani sebagai fasilitas yang diberikan oleh Tuhan hendaknya dapat menetukan kemana arah serta tujuan hidup. Untuk membuktikan kebenaran- kebenaran yang diberikan loeh Allah. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar.
Harapan adalah karunia Tuhan, harapan tidak dapat dilepaskan dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manisia dalam usaha- usaha mencapai tujua yang diharapkan menggunakan macam jalan, tapi yang terpenting tidak melanggar norma Agama maupun norma hukum.
Dalam usaha kadang kala akan berhasil ataupun gagal, semua itu kehendak Allah, yang paling penting kita selalu berusaha dan berdo’a kepada Allah dan selalu hidup optimis dan percaya diri.







BAB III
PENUTUP

Tuhan adalah tumpuan segala harapan. Kepada Nya kepercayaan diutamakan sepenuhnya. Berhasil tidaknya suatu harapan itu tergantung dari usaha orang yang mempunyai harapan.
Selama masih hidup, semua orang mempunyai perasaan untuk berharap. Kadang kala seorang yang gagal dalam meraih apa yang diharapkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hidupnya. Ketidak seimbangan ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk yang dapat memberikan beban mental pada diri sendiri, misalnya : putus asa, selalu termenung, frustasi dan sebagainya
Diharapkan kita semua terbuka hari dan pikiran, sehingga mempunyai persepsi, penalaran, wawasan yang luas dan mendalam tentang kehidupan manusia yang tertuang dalam hasil budaya.








DAFTAR PUSTAKA

1. M. Habib Mustopo, Drs. "Ilmu Budaya Dasar, Kumpulan Essay Manusia dan Budaya" (Bandung, 1998, Pustaka Setia).
2. Abdul Kholiq, Drs. " Ilmu Budaya Dasar dalam Perspektif Al- Qur' an" (Wonosobo, 2003, LP3M Unsiq).