Sunday 22 November 2009

makalah beton

Makalah

Pemanfaatan Batu Apung Sebagai Agregat Kasar dalam Campuran Beton

Makalah ini bibuat untukmelengkapi tugas mata kuliah Teknologi Beton
Dosen pengampu : Abriyani sulistyawan, Ir., MT

















Disusun oleh :
Nama : SUGIYONO
Nim : 7007015

PRODI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2009
Pendahuluan

Sejak peradaban membangun dimulai, manusia mencari sejenis semen untuk mengikat batu-batuan menjadi massa yang terbentuk dan utuh. Belum diketahui siapa yang berusaha membuat beton untuk pertama kalinya. Namun yang jelas, baik semen maupun beton, sebagaiman pula umumnya banyak bahan bangunan yang lain, bukan lah penemuan yang secara tiba-tiba muncul begitu saja, tapi berkembang secara berangsur dariberbagaiupayatrialanderrorselamabeberapaabad.
Dalam millenium yang ketiga ini manusia tidak pernah jauh dari bangunan yang terbuat dari beton. Beton merupakan materi bangunan yang paling banyak digunakan di bumi ini. Dengan beton dibangun bendungan, pipa saluran, fondasi dan basement, bangunangedungpencakarlangit,maupunjalanraya.
Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus yang berarti tumbuh bersama atau menggabungkan menjadi satu. Dalam bahasa Jepang digunakan kata kotau-zai, yang arti harfiahnya material-material seperti tulang ; mungkin karenaagregatmiriptulang-tulanghewan.
Beton adalah material komposit yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian sama sekali tentang beton teknologi, tetapi pengertian yang salah dari kesederhanaan ini sering menghasilkan persoalan pada produk,antaralainreputasijelekdaribetonsebagaimateribangunan.
Beton mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik. Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif dan hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat. Hal inilah yang menyebabkan tidak dapatnya diciptakan srtuktur-struktur beton bertulang dengan bentang yang panjang secara ekonomis, karena terlalu banyak beban mati yang tidak efektif. Di sampimg itu, retak-retak disekitar baja tulangan bisa berbahaya bagi struktur karena merupakan tempat meresapnya air dan udara luar kedalam baja tulangan sehingga terjadi karatan. Putusnya baja tulangan akibat karatan fatal akibatnya bagi struktur.











Pembahasan

Batu apung ialah istilah tekstural untuk batuan vulkanik yang merupakan lava berbuih terpadatkan yang tersusun atas piroklastik kaca yang amat mikrovesikular dengan dinding batuan beku gunung berapi ekstrusif yang bergelembung, amat tipis dan tembus cahaya. Batu apung adalah produk umum letusan gunung (pembentukan Plinius dann ignimbrit) dan umumnya membentuk zona-zona di bagian atas lava silikat. Batu apung bervariasi dalam hal kepadatannya menurut ketebalan bahan padat antargelombang; banyak sampel yang mengapung di air. Setelah letusan Gunung Krakatau, berton-ton batu apung hanyut ke Lautan Teduh lebih dari 20 tahun, beserta batang pohon yang mengapung dengannya. Batu apung banyak digunakan untuk membuat beton ringan atau yang kepadatannya rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai bahan penggosok, seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik, dll.
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat
Dalam upaya melakukan terobosan baru melalui litbang beton, maka perlu dilakukan upaya pemanfaatan Pumice atau batu apung sebagai agregat kasar pengganti split karena batu apung memiliki bobot yang cukup ringan dibandingkan dengan split.
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas volkanik silikat. Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunungapi yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit.
Keberadaan Batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian gunungapi berumur Kuarter sampai Tersier. Penyebaran meliputi daerah Serang, Sukabumi, Pulau Lombok, danPulauTernate..
Sifat kimia dan fisika batu apung antara lain :
- Mengandung oksida SiO2, Al2O3,Fe2O3,Na2O,K2O, MgO, CaO, TiO2, SO3, dan Cl,
- Hilang pijar (Loss of Ignition) 6%,
- pH 5,
- Bobot isi ruah 480 – 960 kg/cm3,
- Peresapan air (water absorption) 16,67%,
- Berat jenis 0,8 gr/cm3,
- Hantaran suara (sound transmission) rendah,
- Rasio kuat tekan terhadap beban tinggi,
- Konduktifitas panas (thermal conductivity) rendah,
- Ketahanan terhadap api sampai dengan 6 jam.
Kesimpulan

Dari sebuah percobaan dengan bentuk kubus15X15X15 dengan batu apung 30%, pasir 70%, semen 25% dengan perbandingan beratnya. dengan beton 4 hari kuat tekan hanyamencapai90KNdanberat4,5kg.
Percobaan selanjutnya yg perlu dilakukan adalah dengan melakukan uji kekerasan pada sampel batu apung dari berbagai sumber (asal daerah), krn saya yakin kekerasan batu apung cukup variatif. Untuk menambah kuat tekan beton tsb gunakanlah jenis batu apung yg memiliki nilai kekerasan tertinggi tentunya
Dengan demikian batu apung dapat dijadikan solusi pengganti batu belah sebagai agregat kasar dalam campuran beton, dan mungkin perlu melakukan trial and eror secara berkelanjutan agar dapat membuat beton dengan kekuatan maksimal.


































Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/16588077/BAB-1-PenDaHuLuan-ne--

http://komrink.blogspot.com/2009/04/teknologi-beton-ringan.htmRabu, 01 April 2009

http://tatang-wibawa.blogspot.com/
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Batuapung/ulasan.asp?xdir=Batuapung&commId=3&comm=Batu%20apung%20%28pumice%29
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_apungBatu apung