Friday, 2 October 2009

laporan praktikum beton

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN









Oleh :
Kelompok 5

1. Afif Muflihin
2. Dwi Aprilianto
3. Joko Prihono
4. Nur Sama’i
5. Sugiyono



JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL- QURAN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2009






KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas rahmat dan hidayahya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.

Laporan ini disusun sebagai hasil praktikum mahasiswa di laboraturium Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen kami, Pembimbing dan semua pihak yang telah membantu selama praktikum berlangsung sampai penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Wonosobo, 17 Agustus 2009


Penyusun





















LAPORAN

BAB : PEMERIKSAAN AGREGAT

SUB BAB : MENENTUKAN BOBOT ISI AGREGAT KASAR

MAKSUD : Untuk menentukan berat isi atau bobot isi agregat kasar dan halus
dalam kondisi lepas dan padat.

BAHAN : Agregat halus ( pasir) = 5 kg
Agregat kasar (kricak) = 5 kg

PERALATAN : 1. Timbangan kapasitas 100 kg
2. Batang pemadat
3. Container pengukur volume
4. Meja getar
5. Mistar perata

CARA KERJA:
A. BERAT ISI LEPAS
1. Timbang berat container (A) yang tlah diketahui volumenya (V).
2. Masukkan campuran agregat kasar dengan hati- hati agar tidak terjadi pemisahan butir, dari ketinggian maksimum 5 cm di atas container dengan menggunakan sendok/ sekop sampai penuh.
3. Ratakan permukaan container dengan mistar perata.
4. Timbang berat container + isi (C).
5. Hitung: Berat isi = ( C- A) / V

B BERAT ISI PADAT
1. Ambil container isi ( V= 5 liter)
2. Timbang container (A) gram.
3. Masukkan campuran agregat kasar ke dalam container tersebut kira- kira 1/3 bagian lalu tusuk- tusuk dengan batang pemadat sebanyak 25 kali.
4. Ulangi hal yang sama untuk lapisan kedua.
5. Untuk lapisan terakhir, masukkan campuran agregat kasar sehingga melebihi permukaan atas continer ( sampai meluap) lalu tusuk- tusuk kembali sebanyak 25 kali.
6. Letakkan di atas meja penggetar lalu pasang penjepitmya.
7. Hidupkan motor penggerak selama 5 menit hingga tercapai kepadatan.
8. Ratakan permukaan campuran agregat dengan alat perata.
9. Untuk agregat yang besar ambil kelebihan agregat, selanjutnya diatur sedemikian rupa sehingga volume agregat yabng berada di atas batas container kurang lebih sama dengan volume rongga di permukaan.
10. Timbang container berikut isinya (C).
11. Hitung : Berat isi = ( C-A) / V gr/cm3

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Lampiran Surat / Laporan No. :
Pekerjaan : Pemeriksaan Bobot Isi
Dikerjakan : 3 Agustus 2009
Diperiksa :
Tanggal Pemeriksaan :

PEMERIKSAAN BOBOT ISI AGREGAT KASAR

BERAT ISI LEPAS

Nomor Pemeriksaan 1 2 rata- rata
Berat container (A) gram 624 624 624
Berat container + agregat (B) gram 1795 1916 1855.5
Berat agregat (C) = (B) - (A) gram 1171 1292 1231.5
Volume container (D) cm3 1000 1000 1000
Berat isi agregat (C ) / (D) gram/cm3
1.171 1.292 1.2315
Berat isi rata- rata agregat 1.2315


BERAT ISI PADAT

Nomor Pemeriksaan 1 2 rata- rata
Berat container (A) gram 624 624 624
Berat container + agregat (B) gram 1955 2005 1980
Berat agregat (C) = (B) - (A) gram 1331 1381 1356
Volume container (D) cm3 1000 1000 1000
Berat isi agregat (C ) / (D) gram/cm3
1.331 1.381 1.356
Berat isi rata- rata agregat 1.356


KESIMPULAN
Berat isi rata- rata agregat: Lepas = 1.2315 gram/ cm3 < 1.6 gram/ cm3 Padat = 1.3516 gram/ cm3 < 1.6 gram/ cm3 Jadi berat isi agregat kasar kurang baik LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Lampiran Surat / Laporan No. : Pekerjaan : Pemeriksaan Bobot Isi Dikerjakan : 3 Agustus 2009 Diperiksa : Tanggal Pemeriksaan : PEMERIKSAAN BOBOT ISI AGREGAT HALUS BERAT ISI LEPAS Nomor Pemeriksaan 1 2 rata- rata Berat container (A) gram 624 624 624 Berat container + agregat (B) gram 2085 2093 2089 Berat agregat (C) = (B) - (A) gram 1461 1469 1465 Volume container (D) cm3 1000 1000 1000 Berat isi agregat (C ) / (D) gram/cm3 1.461 1.469 1.465 Berat isi rata- rata agregat 1.465 BERAT ISI PADAT Nomor Pemeriksaan 1 2 rata- rata Berat container (A) gram 624 624 624 Berat container + agregat (B) gram 2185 2205 2195 Berat agregat (C) = (B) - (A) gram 1561 1581 1571 Volume container (D) cm3 1000 1000 1000 Berat isi agregat (C ) / (D) gram/cm3 1.561 1.581 1.571 Berat isi rata- rata agregat 1.571 KESIMPULAN Berat isi rata- rata agregat: Lepas = 1.465 gram/ cm3 < 1.6 gram/ cm3 Padat = 1.571 gram/ cm3 < 1.6 gram/ cm3 Jadi berat isi agregat halus cukup baik BAB : PEMERIKSAAN AGREGAT SUB BAB : MENENTUKAN KADAR LUMPUR AGREGAT MAKSUD : Untuk menentukan besarnya kandungan lumpur pada agregat kasar dan halus. BAHAN : Agregat halus ( pasir) = 2 kg Agregat kasar (kricak) = 2 kg PERALATAN : 1. Saringan No. 4 dan No. 50 2. Timbangan 3. Cawan 4. Oven CARA KERJA : 1. Ambil benda uji dari lapangan dengan mengunakan cara seperempatan atau menggunakan sample spliter atau memperoleh benda uji yang memenuhi persyaratan penelitian. 2. Masukan dalam oven dengan temperature 110 C selama 24 jam terus menerus. 3. Saring benda uji, untuk agregat halus diambil yang tertahan pada saringan No. 50. 4. Timbang cawan kosong untuk masing- masing benda uji kering semula (A). 5. Masukan masing- masing benda uji ke dalam cawan, cuci benda uji kotor kering oven tersebut sehingga betul- betul bersih dari lumpur dan lempung yang melekat dan tercampur. 6. Keringkan dalam oven dengan temperature 110 C selama 24 jam terus menerus. 7. Selanjutnya masukkan ke dalam desikator untuk mempercepat proses pendinginan benda uji. 8. Timbang cawan + benda uji bersih kering akhir (B) 9. Selanjutnya hitung besarnya kadar Lumpur dan kadar lempungnya dengan rumus berikut ini; Kadar Lumpur = ( (A-B) / A) x 100% LAPORAN HASIL PRAKTIKUM Lampiran Surat / Laporan No. : Pekerjaan : Pemeriksaan Kadar Lumpur Dikerjakan : 3 Agustus 2009 Diperiksa : Tanggal Pemeriksaan : PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR DAN LEMPUNG PADA AGREGAT AGREGAT KASAR Nomor Pemeriksaan 1 2 ( rata- rata) Berat cawan gram 887 887 887 Berat agregat kering semula (A) gram 2000 2000 2000 Berat agregat kering akhir (B) gram 2000 1986 1993 Kadar lumpur dan lempung ( (A-B)/A) x 100% 0 0.7 0.35 Kadar lumpur rata- rata 0.35% AGREGAT HALUS Nomor Pemeriksaan 1 2 ( rata- rata) Berat cawan gram 887 887 887 Berat agregat kering semula (A) gram 2000 2000 2000 Berat agregat kering akhir (B) gram 1850 1878 1864 Kadar lumpur dan lempung ( (A-B)/A) x 100% 7.5 6.1 6.8 Kadar lumpur rata- rata 6.8% KESIMPULAN Kadar Lumpur rata- rata agregat kasar = 0.35 % < 1% ( baik) Kadar Lumpur rata- rata agregat halus = 6.80 % > 5% ( kurang baik )


















BAB : PEMERIKSAAN BETON

SUB BAB : MENENTUKAN SLUMP BETON PADA BETON SEGAR

MAKSUD : Untuk mengetahui kekentalan adukan beton

BAHAN : Adukan beton segar ( secukupnya) kira- kira 20 lt

PERALATAN : 1. Alat uji kerucut slump test.
2. Tongkat pemadat yang terbuat dari tulangan baja diameter 16 mm
3. Sendok sepesi (cetok) yang terbuat dari plat baja da pegangan kayu.
4. Ember tempat adukan (ember cor).
5. Plat landasan untuk tempat dudukan krucut slump yang terbuat dari plat baja ukuran 50 cm x 50 cm.
6. Meteran siku atau alat ukur yang telah ditentukan.



CARA KERJA :
1. Ambil adukan beton segar sebanyak 2 x 20 ltr ( kira- kira 4 ember cor). Dari dua titik pengambilan yang berbeda. Pengambilan dilakukan dengan cara mengaduk betonya terlebih dahulu.
2. Basahi alat slump test dan plat dasarnya dengan lap basah.
3. Letakkan alat slump test di atas plat dasarnya.
4. Masukkan adukan beton segar kedalam cetakan dalam 3 lapisan yang tebalnya kira- kira sama, setiap lapisan dipadatkan dengan cara menusuk- nusuk dengat tongkat pemadat sebanyak 25 kali tiap lapisanya.
5. Ratakan permukaan adukan beton dan biarkan selama 30 detik.
6. Bersihkan sisa adukan yang tercecer dicetakan dan di plat dasarnya.
7. Angkat cetakan slump secara perlahan- lahan dengan arah tegak lirus dan usahakan jangan sampai goyang.
8. Ukur penurunan adukan beton (slup) yang terjadi di empat titik yang berbeda, nilai slump diambil dari rata- rata penurunan yang terjadi.

YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. Adukan beton segar yang telah diambil di ember, sebelum dimasukkan ke dalam cetakan slump beton harus di aduk terlebih dahulu.
2. Penentuan slump untuk satu party adukan beton segar minimal dilakukan dua kali, dan hasilnya dirata- rata sebagai nilai slumpnya.
3. Setiap uji slump nilai penurunanya harus diukur di empat titik penurunan yang berbeda, dan nilai slumpya merupakan nilai rata- rat dari keempat penurunan yang terjadi.
4. Nilai slump dilaporkan dalam bentuk cm.


5. Nilai slump yang dipergunakan dapat dilihat dari table di bawah ini;

Uraian slump (cm)
Maks Min
Dinding, plat pondasi, dan pondasi telapak bertulang 12.5 6.5
Pondasi telapak tak bertulang, dan konstruksi dibawah tanah. 9 2.5
Plat, balok, kolom dan dinding. 15 1.5
Pengerasan jalan 7.5 5
Pembetonan massal 7.5 2.5


































LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Lampiran Surat / Laporan No. :
Pekerjaan : Pemeriksaan Beton
Dikerjakan : 5 Agustus 2009
Diperiksa :
Tanggal Pemeriksaan :

NILAI SLUMP BETON SEGAR



Nomor Sample Pengukuran Slump (cm)
1 2 3 4 5
1 11 10 9.5 11 12
2


Rata- rata 11 10 9.5 11 12































PENUTUP

Demikian laporan ini kami buat, laporan ini hanya sebagian dari praktikum kami. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi mahasiswa teknik sipil serta untuk kemajuan dunia konstruksi pada umumnya.
Trima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

No comments:

Post a Comment